SEOUL SENTRAL MOSQUE
Seoul Central Mosque yang dibuka untuk pertama kalinya pada
tanggal 5 Mei 1976 ini tepatnya berada di distrik Yongsan-gu. Selain menjadi
pusat agama Islam, masjid ini juga merupakan kebanggaan lebih dari 45 ribu
masyarakat Korea asli yang memeluk Islam sejak lama. Masjid ini dalam bahasa
Arab bernama Masjid Si’ul Al Markaz, namun petunjuk jalan yang dibuat oleh
pemerintah setempat menuliskannya dengan bahasa Inggis yakni Seoul Central
Mosque. Arsitekturnya yang khas membuat wisatawan akan dengan mudah mengenali
masjid ini. Di pintu utama terdapat tulisan “Allahu Akbar” menggunakan huruf
Arab yang cukup besar. Bagi masyarakat setempat dan pemeluk non muslim, masjid
ini merupakan titik destinasi wisata karena keindahan arsitekturnya. Apalagi
Seoul Central Mosque ini terletak antara Namsan dan Han River.
Bangunan yang terdiri
dari 3 lantai ini umumnya memiliki tempat terpisah untuk wanita dan pria.
Masjid ini tidak hanya menyediakan tempat untuk sholat berjamaah namun juga
terdapat beberapa ruangan lain seperti kantor, ruang kelas, ruang rapat dan
ruang konferensi. Bahkan ada penginapan yang sering dipakai para pekerja asing
untuk menginap. Perluasan bangunan ini dilakukan pada tahun 1991 setelah
pengelola setempat mendapatkan sumbangan dari pemerintah Arab Saudi sebesar 3,5
miliar Won.
Seperti layaknya masjid yang
berdiri di negara berpenduduk non-muslim, Anda yang menyempatkan datang akan
melihat bahwa masjid ini didatangi oleh orang-orang yang berasal dari latar
belakang negara yang berbeda. Seperti Mesir, Libya, Suria, Sudan, Pakistan,
Bangladesh, Turki dan tentu saja Indonesia. Mereka pada umumnya adalah para
pekerja asing yang mengadu nasib di Korea Selatan. Ada juga penduduk asli
keturunan para mualaf yang masuk ke Korea saat Perang Korea. Pada saat bulan
Ramadhan, masjid ini akan semakin ramai oleh kegiatan keagamaan dan acara buka
serta sahur bersama. Sama seperti di Indonesia, pengelola masjid juga
menyediakan hidangan untuk para jamaah. Jadi Anda tak perlu ketakutan kelaparan
jika mengunjungji Seoul Central Mosque saat bulan puasa.
Masjid ini juga menjadi tujuan para wisatawan yang ingin menunaikan sholat Jumat. Setiap hari Jumat
paling tidak ada 800 jemaah yang melaksanakan sholat. Menyadari bahwa jamaah
sholat Jumat di masjid ini berasal dari berbagai negara, maka khutbah Jumat
akan diberikan dalam 2 bahasa sekaligus yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Nah, Jika Anda datang jauh sebelum sholat Jumat dilaksanakan, Anda bisa
berjalan-jalan mengitari kawasan ini yang dipenuhi toko-toko penjual
pernik-pernik umat muslim seperti buku, CD dan perangkat sholat yang kebanyakan
dijual oleh warga Pakistan. Daerah ini juga menyediakan Iteawon Night Market
yang terletak di dekat kawasan masjid. Pasar yang dibuka pada malam hari ini
menyediakan berbagai barang, baju dan asesoris seperti kaus kaki,
anting-anting, gelang, kalung dan beberapa fashion item lainnya.
Uniknya, lokasi Seoul Central
Mosque ini berada di dekat basis militer AS di Korea Selatan. Jadi jangan heran
jika Anda akan melihat sekelompok tentara Amerika hilir mudik di kawasan ini.
Jumlah pemeluk agama
Islam di Korea Selatan dalam satu dekade terus bertambah. Hasil sensus penduduk
pada tahun 2005 lalu menyebutkan, jumlah penduduk Muslim di negri Gingseng
tersebut mencapai 45 ribu jiwa,
Pertambahan jumlah penduduk Musli di Korea dipicu makin banyaknya pekerja asing dari Indonesia, Pakistan da Uzbeksitan ke negara tersebut. Selain itu, banyak warga lokal Korea yang secara ikhlas menerima agama Islam sebagai agama mereka.
Salah satu tanda merebaknya populasi warga Muslim di Korea Selatan adalah dengan didirikannya sebuah ruang masjid di Asrama Universitas Negeri Soul (SNU) bagi mahasiswa yang belajar di kampus tersebut. Hampir setiap malam puluhan siswa dan mahasiswa Muslim berkumpul di masjid tersebut untuk melakukan ibadah.
SNU, merupakan lembaga pendidikan pertama di Korea Selatan yang memiliki ruang Masjid untuk mahasiswa Muslimnya. Jumlah mahasiswa Muslim di uiversitas ini mencapai delapan persen dari 1.200 mahasiswa yang berasal dari 88 negara termasuk dari Korea selatan (Korsel).
Seorang Profesor dari Fakultas Seni dan Budaya, Kim Sung-hee, mengatakan, kehadiran masjid ini untuk medukung aktivitas keagamaan mahasiswa Muslim yang terus bertambah. "Kehadiran tempat ibadah ini demi kesetaraan keyakinan agama dan menghormati keragaman budaya." ujar Kim.
Pertambahan jumlah penduduk Musli di Korea dipicu makin banyaknya pekerja asing dari Indonesia, Pakistan da Uzbeksitan ke negara tersebut. Selain itu, banyak warga lokal Korea yang secara ikhlas menerima agama Islam sebagai agama mereka.
Salah satu tanda merebaknya populasi warga Muslim di Korea Selatan adalah dengan didirikannya sebuah ruang masjid di Asrama Universitas Negeri Soul (SNU) bagi mahasiswa yang belajar di kampus tersebut. Hampir setiap malam puluhan siswa dan mahasiswa Muslim berkumpul di masjid tersebut untuk melakukan ibadah.
SNU, merupakan lembaga pendidikan pertama di Korea Selatan yang memiliki ruang Masjid untuk mahasiswa Muslimnya. Jumlah mahasiswa Muslim di uiversitas ini mencapai delapan persen dari 1.200 mahasiswa yang berasal dari 88 negara termasuk dari Korea selatan (Korsel).
Seorang Profesor dari Fakultas Seni dan Budaya, Kim Sung-hee, mengatakan, kehadiran masjid ini untuk medukung aktivitas keagamaan mahasiswa Muslim yang terus bertambah. "Kehadiran tempat ibadah ini demi kesetaraan keyakinan agama dan menghormati keragaman budaya." ujar Kim.
Selain itu, keputusan ini adalah bukti bahwa populasi Islam di korsel terus tumbuh dan berkembang. Menurut Organisasi Muslim Korea, diperkirakan terdapat 92.000 warga imigran Muslim di Korsel. Terutama karena masuknya pekerja asing dari negara-negara Muslim seperti Indonesia, Pakistan dan Uzbekistan.
Organisasi itu menerangkan pula ramainya imigran Muslim tersebut berdampak pada peningkatan pemeluk Islam asli Korea. Data menunjukkan saat ini terdapat sekitar 45.000 Muslim asli Korea, pada sensus 2005.
Sensus yang dilakukan oleh Badan Statistik Korea tersebut mencakup survei terhadap agama yang dianut masyrakat Korea. Meski, pada sensus 2010 lalu, pertanyaan tentang agama telah dihilangkan.
Namun demikian, terjadi kenaikan jumlah penduduk Muslim yang sangat signifikan di Korea, bahkan banyak warga asli Korea yang mulai tertarik dan mendatangi pusat Islamic Center, untuk mengetahui atau sekedar menanyakan perihal dasar agama Islam
Artis Korea yang Beragama Islam (Katanya)
Artis Korea Lee Ki Woo adalah seorang muslim
Lee Ki Woo, itulah artis dan juga model yang beragama islam di Korea. Yuk, mari kita kenal Lee Ki Woo lebih jauh. Saya akan persiapkan Biodata Lee Ki Woo dan juga foto Lee Ki Woo di bawah ini. Silakan disimak yah...
Berikut adalah Profil Lee Ki Woo yang saya ambil dari berbagai media:
Biodata Lee Ki Woo
Nama : Lee Ki woo
Tanggal lahir : 23 Oktober 1981
Agama : Islam
Diet : Vegetarian
Drink & Smoke : No
Hobbies : Photography Favorite
Music : Not too keen on music
Favorite Movies : Epics, not a movie buff Favorite
Cuisine : Chinese, Italian
Drama Televisi
Not Alone (TV SBS, pada tahun 2004)
A Love to Kill (TV KBS2, pada tahun 2005)
Outrageous Women (TV MBC, pada tahun 2006)
Kid Gang (TV OCN, pada tahun 2007)
Star’s Lover (TV SBS, pada tahun 2008)
Flower Boy Ramyun Shop (TV tvN, pada tahun 2011)
Film (K-Movie)
The Classic (2003)
Windstruck (2004)
Spin Kick (2004)
He Was Cool (2004)
A Tale of the Cinema (2005)
Sad Movie (2005)
Lost in Love (2006)
Shim’s Family (2007)
Somebody Behind You/There Are Two People (2007)
Going Crazy Waiting / The Longest 24 Months (2007)
Lost and Found (2008)
Wedding Dress (2010)
^^ Weeeee Alhamdulillah penganut Agama Islam makin banyak yah. Nah gimana nih Keimanan kita yang udah Islam ? Harus ada peningkatan dong. Saya Harap Onew oppa sama Kyuhyun Oppa dapet hidayah supaya Masuk Islam. Amiin