Yak ! Do not fall
twice again Jinki-sshi
Cast :
Cho Hyosun
Cho
Kyuhyun
Lee
Jinki / Onew
Kim
Ryeowook
Lee
Donghae
Lee
Hyukjae
Lee
Sungmin
Choi
Minho
Park
SunHyo
Rated : T sajalah, gatau soalnya
Genre : Romance, Humor, Hurt tenang gak
ada yang mati kok
Warning Mereka
milik Allah SWT. Onew oppa masa depan saya. Typo(s) berkeliaran^^
Selamat Membaca~
_Suatu Pagi_
“Yak Oppa ! apa yang kau lakukan
pagi pagi begini di kamarku ?!”
“Hei jelek, aku baru saja akan
membangunkanmu. Kau tau, sudah setengah jam tangan ku yang mulus ini mengetuk
pintu kamarmu”
“Tak bisakah kau menunggu sedikit
lebih lama lagi ?. Dasar Evil Mesum !”
“Yak !! seharusnya kau beruntung
punya oppa setampan aku Hyosun-a”
“MWO ??! Anniyo!! “
Aiissh pagi pagi begini Si Epil
Mesum itu sudah membuat keributan dikamarku, itupun hanya gara gara
membangunkanku. Bagiku ini pagi kelabu~
Perkenalkan, namaku Cho HyoSun
dan Oppa terEvilku Cho Kyuhyun. Kami tinggal berdua di rumah sederhana di kota
Seoul.
Yaah ini adalah hukuman dari
orangtua kami, selama tinggal dirumah mewah kami sangat malas dan hanya bisa
memerintah orang lain.
Jadi karna itulah kami akan
diajari mandiri. Bagiku ini tidak begitu buruk. Walaupun jauh dari orang tua,
aku bahagia karena punya oppa seperti Kyuhyun oppa.
Ahh entahlah kali ini aku
memujinya. Dia sangat memperhatikanku berlebihaaannn dia selalu bertanya apakah aku sudah makan ?
apakah aku tidur kemalaman ? apakah aku sangat lelah hari ini ? entah berapa
pertanyaan yang dia tanya setiap hari dan rasanya telingaku lelah mendengarnya.
“Oppa~” panggilku padanya “Ne
Hyo. Wae ?” jawabnya. “ Molla, aku hanya merasa aneh hari ini”
“eoh ? kau sakit?” dengan kata
kata khasnya itu dia letakkan tangannya di dahiku, segera saja kutepis tangan
nya. “Anniyo, aku mau hari ini kita jalan ke taman. Hari ini aku libur, kau ?
apakah ada pekerjaan lain ?”
“Ahh, arra. Tidak, hari ini aku
hanya perlu menjagamu agar tidak berkeliaran”
“Hei oppa, aku letih berdebat
denganmu, apakah kau menganggap aku peliharaan mu ?”
“Hahaha kau itu dongsaeng yang
paling aku sayangi ne”
“Akhirnya~ aku juga sayang
padamu oppa jelek” kupeluk dia dan aku tarik pipinya yang chubby itu
Setelah beberapa menit
mempersiapkan diri akhirnya aku dan Kyuhyun oppa pergi ke taman. Sesampainya di
Taman aku hanya duduk dan melihat anak kecil yang senang nya bemain dengan
benda mati yang terpantul itu *read : main bola*
“Ya Hyosun-a~ apakah kau tidak
malu jika tersenyum seperti orang gila ?” kyuhyun oppa mengagetkan ku.
“Anniyo oppa, hanya sedikit
lucu”. “Ini “ dia memberiku Ice cream yang terlihat sangaaaaat enak. Kau tau,
aku hanya suka ice cream, coklat, ayam goreng , buku matematika ku, music, dan keluargaku.
Tapi aku rasa ada yang aneh,
dari tadi aku disini sepertinya aku diikuti seseorang. Dia memperhatikan gerak
gerik ku. Apa apaan ini ?! Kau mengajak ku bermain ya Orang Asing.
Aku berbisik kepada kyuhyun oppa
“Oppa, sepertinya ada yang mengajak kita bermain” kutarik tangannya, kami
mempercepat langkah agar orang itu dapat ku jebak. Hahaha.
Kami memasuki tempat tempat yang
sulit berbelok ke kiri, ke kanan, kemudian ke kiri lagi, ke kanan lagi, ada
tikungan kami berbelok ke kiri luruuuuuss hingga ada pohon yang sangaaat besar
kami bersembunyi dibaliknya.
Saat orang itu mendekati pohon,
kami mengelilingi pohon agar orang itu tidak menemukanku. Tapi saat dia kembali
berbalik, aku pun berteriak “BINGO!!!!”
dia reflek berteriak “AAAAAA”. Aiish ada saja orang gila semacam dia
ini.
“Yak Kau !! kenapa kau mengikuti
kami dari tadi eoh ? Kau penculik ne ? Atau kau seorang vampire. Jangan makan
kami, darah kami sangatlah tidak enak” cerocos ku. “Aigoo Hyosun-a. mana
mungkin ada vampire siang begini. Paboya” jawab kyuhyun oppa. Aku hanya bisa nyengir
kuda trus aku tunjuk saja muka tersangka itu -.-
“Eng… aku.. ak.. aku hanya jalan jalan saja dari tadi” jawab orang aneh
itu. “Mwo ?! kau bilang hanya berjalan saja ?, yakinkah rute perjalanan kau dan
kami yang berliku itu sama eoh ??” tanyaku
Aku tak bisa memikirkan, dia
ingin membodohi orang yang pintar matematika sepertiku ini hah ?!
Kuperhatikan dia dari atas
hingga bawah. Pakaiannya biasa sama sepertiku, tapi ada tanda pengenal, aku pun
tak tau itu. Yasudahlah~
“Nuguya ??” tanya kyuhyun oppa
dengan lembut (?) “Mianhae hyung, aku hanya berjalan saja” jawab orang itu.
Issh sok akrab sekali dia.
“Paling itu hanya alasanmu saja,
dasar orang aneh. Sebaiknya kau pulang atau kau mau ku antar ke kantor polisi
terdekat eoh ?“. gertakku padanya. “ Baiklah noona, aku akan pergi. Tapi
bisakah kau bersikap baik terhadap orang lain?” dia balik bertanya.
Aku telah bersiap melempar
sepatuku jika orang itu mengeluarkan sepatah kata lagi. Untung oppa ku cepat
meredam kemarahanku. Haah seharusnya ini hari yang menyenangkan karena aku bisa
pergi dengan oppaku.
Kyuhyun oppa minggu minggu ini sangat sibuk dengan urusan
perusahaan game nya yang baru saja diresmikan. Dia harus promosi dan segala
macam sehingga aku sedikit terlupakan.” Dasar orang anek perusak hariku saja
!!!” gerutukku.
“Hyo sudahlah jangan dipikirkan.
Oh ya sebaiknya kau segera mencari teman ne ?”
“Apalagi sekarang oppa ?” aku
mempoutkan bibirku
“Mungkin 2 hari lagi aku harus pergi
ke Jepang selama dua bulan dan
meninggalkanmu”
“Mwo ?!” mataku membulat
sempurna. “Oppa kita sudah ditinggalkan orangtua, sekarang kau juga akan
meninggalkanku ? Kau sangat baik oppa !
Sangat !”
“HyoSun-a, Mianhae ini untuk
pekerjaan oppa sementara ini saja. Oppa janji tidak akan meninggalkanmu lebih
lama lagi.” Dia tersenyum sambil mengelus kepalaku.
“Geurae, kau boleh pergi asalkan
membawa banyak oleh oleh untukku”
sebenarnya aku berat meninggalkan oppa jelek semacam dia. Aku takut dia
hilang *lebay amat bu -.-*
“Ne.Yaksok !” dia mengangkat
jari kelilngkingnya. “YAKSOK” jawabku.
Keesokan Harinya~
“OPPPAAA.Irrona !! Palliwa”
teriakku. Aku sangat kesal membangunkannya . Haha aku adalah adik si Evil,
masih ada keturunan Evil dong.
Aku ke dapur mempersiapkan sesuatu,
kemudian aku dobrak pintu kamarnya lalu aku berteriak menggunakan Toa dan
menyiramnya dengan air. Hahahaha dia berhasil bangun + mendapat mandi gratis(?)
dariku.
“Yaak CHO HYOSUN ! apa yang kau
lakukan ?” teriaknya “ Aku hanya membangunkanmu, tidak lebih” jawabku dengan
tampang cantik dipagi hari.
*skipskipskipskipskip*
Hari ini adalah jadwalku mencari
teman,itu saran Kyuhyun oppa. Di sekolah aku tidak terlalu suka bergaul dengan
wanita wanita centil aneh itu. Menyebalkan jika mendengarkan cerita nya setiap
hari tentang makeupnya, pacar barunya, rambutnya, bajunya dan lain lain.
Apakah kalian tahu, Aku sekolah
di SMA yang bisa dibilang sangat bagus disini. Disini juga sekolahnya anak
konglomerat. Tapi aku ingin mencari teman yang berbeda.
*BEL PULANG SEKOLAH BERBUNYI*
Sebaiknya aku pulang jalan kaki
saja agar mendapat suasana baru dan tidak merepotkan oppa ku. Kali ini ada
konser di perutku. Sepertinya cacing di perutku meneriakkan kata “LAPAR” haha.
Aku pergi saja ke rumah makan yang menyediakan Ayam Goreng kesukaan ku.
“Aku pesan Ayam gorengnya, Juice
Strawberry nya juga” aku hanya pesan itu untuk saat ini.
“Bolehkan aku ke dapur untuk
melihat siapa yang memasak ini ?” tanyaku kepada pelayan. “Silahkan Noona”
jawabnya dengan sopan. Yaampun ternyata yang memasak itu pemuda imut
“Hai, Kim Ryeowook Imnida.”
Katanya setelah tau aku disana. “Oh ne, Cho HyoSun imnida” jawabku sambil
membungkuk.
Setelah berbincang bincang, aku
pun bertanya padanya. “Tuan Ryeowook, maukah kau berteman denganku ?”. “Ne, tentusaja.
Sekarang kau temanku”. Yes ! I have new Friend Oppa~ *Ckrrit* . ohoo aku tau
itu suara apa. Itu adalah suara kamera, tapi tak ada yang memperlihatkan kamera
disini. Mungkin penguntit lagi. EEiitss tapi lihat, orang yang sedang duduk dan
membaca Koran itu. Koran itu hanya penutup kameranya saja. Oke Siapa lagi Ini
?!!
Orang yang berpakaian bisa
dibilang aneh itu ternyata mungkin seorang detektif. Ahh aku membenci pekerjaan
itu, pekerjaan semacam itu hanya ingin membongkar identitas seseorang hanya
demi UANG. Dunia emang kejam nak… haha.
Yasudahlah, tak kupedulikan
orang itu. Setelah lama berbincang dengan namja manis di depanku ini-ryeowook-
aku memutuskan untuk pamit pulang.
“Ne ryeowook sshi, ini sudah
hampir malam, aku harus segera pulang. Annyeonghaseyo”
“Ne hyosun-a, annyeonghaseyo.
Jika ada perlu, hubungi saja aku”
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Aku pulang~ oppa kau dimana ?
aku sangat lelah cobalah bantu dongsaeng mu ini, belanjaan ku berat OPAAA”teriakku
dengan nada memekakkan telinga.
“Aiissh Hyosun, bisakah kau
ajari mulutmu agar tidak selalu berteriak ?” jawab oppaku lemas.
“Ne oppa, Mianhae” aku tersenyum .
Saat makan malam aku melihat
wajah oppa sedikit sedih, entah apa sebabnya. Akupun coba bertanya pada oppa ku
itu.
“Ehem, Oppa neo gwaenchana ? kau
sakit ?” tanyaku gugup. “Anniyo saeng, aku hanya sedikit sedih.”
Jawabnya
“Waah, benarkah ? tak biasanya
kau sedih seperti ini. Kenapa ? apakah kau kalah main game Starcraft bodohmu
itu ? Sudahlah oppa itu hanya per-“
ucapanku terhenti saat dia memotongnya “Hyosun, aku serius. Aku saat
mengkhawatirkanmu saat ini. Aku tak ingin meninggalkanmu, aku takut terjadi
sesuatu padamu. Makanya aku mau kau mencari teman, Ne ?” gara gara dia, aku ikut sedih..
Entahlah kenapa aku juga sangat
sedih kali ini, segera aku berhambur ke pelukannya dan menangis sejadi jadinya
“Hei Oppa Pabo ! kau membuatku
menangis kali ini. Naega jeongmal saranghaeyo oppa, jangan terlalu berlebihan
padaku. Kau tau, aku sudah menemukan seorang teman. Berilah selamat dan jangan
membuatku nangis lagi. Ne ?” entah bagaimana perasaan ku saat itu
“Nado Saranghaeyo. Aiiishh
mianhae, oppa membuatmu menangis. Benarkah ? siapa teman mu ? apa kau
memberinya uang untuk menjadi temanmu eoh ?” lihatlah dia, tadi membuatku
menangis, sekarang menjengkelkan. Tapi tak apalah ini hari terakhir dia disini
“ Aiish oppa, itu tida mungkin”
aku mempoutkan bibirku. “Cepat habiskan
makananmu, setelah itu pergilah tidur” suruhnya padaku. “Siap Boss” jawabku
dengan gaya menghormat padanya.
~~~~~~~~~~
Matahari menampakkan dirinya di
ufuk timur, Suasana pagi ini sangat cerah dan segar. Tadi pagi aku bangun awal
untuk menghirup udara segar serta mendengar kicauan burung yang entahlah apa
yang dikatakan burung itu. Kubuka jendela kamarku, karena kamarku berada di lantai
atas aku pun melihat keadaan dibawah sana.
Yaampun, siapa yang pagi pagi
begini sudah mau jadi penguntit eoh ? menyebalkan. Aku segera turun untuk
mencari siapa yang sering mengikutiku itu. Namun karena Kyuhyun oppa telah
bangun dan mempersiapkan barangnya, aku pun mengurungkan niatku dan mencoba
membantu oppa ku.
“Oppa, sebenarnya kau pergi jam
berapa ? kenapa awal sekali ?”. “Mungkin jam 7, wae ?”
“Awal sekali ? Geurae, aku akan
siapkan sarapan dan sedikit bekal untukmu”. “Ne, Gomawo saengie”
“Cheonmaneyo oppa mesum”. Buru
buru aku siapkan makanan untuk oppa, setelah itu aku menyiapkan diri untuk
mengantarnya ke Bandara.
“OPPAAA ! lihatlah sekarang jam
berapa, kenapa kau seperti yeoja ? lama sekali. Kajja kita pergi sekarang”
teriakku. “Chamkkaman hyosun-a. Oke aku sudah siap. Kajja”
Di bandara
Aiishh ini pertama kalinya aku
jauh dari oppa, apakah aku terlihat seperti yeoja manja ? Molla. Rasanya berat,
namun yasudahlah.
“Geurae, dengarkan wejanganku
ini Cho HyoSun, kau dilarang menangis selama aku pergi, jangan pulang larut
malam dan tidur larut malam, jaga kesehatanmu, bereskan rumah agar terlihat
rapi, sebisa mungkin hubungi aku setiap hari dan kabarkan keadaanmu, jangan
pernah bolos sekolah, jika ingin pergi ajak temanmu juga dan Jangan pernah
mencoba membohongiku atau kau tak akan selamat. Ne ?” ya tuhan selama itukah
dia berbicara ? Lama dan panjang, aku seperti anak 5 tahun yang dinasehati appa
nya.
“Baiklah oppa Cho Kyuhyun. Aku
tidak berjanji untuk bisa mengingat wejangan mu yang panjang lebar dan cepat
itu. Haaah” jawabku.
“Yasudah, pesawatku sudah
menunggu. Pulanglah, Saranghae saengie.” Dia mengecup lembut keningku. Aku pun
memeluknya “Jaga dirimu oppa, nado saranghae.”
Setelah acara berpelukan
layaknya teletubies itu selesai aku segera pulang. Sesampainya dirumah..
“Haaah, melelahkan, sebaiknya
aku ke tempat latihan Dance” umpatku. Yah aku memang ikut latihan Dance,
sekedar ikut ikutan tetapi aku menikmatinya. Hari ini pun hari pertama latihan
Dance, ku harap aku punya teman disana.
Di Tempat Dance
“Annyeonghaseyo, Cheoneun Cho HyoSun Imnida, bangapseumnida”
sapa ku pada semua yang ada disana. Pertamanya aku merasa canggung karena baru
tetapi ternyata mereka sangat baik padaku.
Saat istirahat, aku mengambil
handuk untuk mengeringkan tubuhku. Aku menarik nafas panjang sambil menutup
mata. Brrr sekaleng minuman dingin menempel di pipiku “Ambil ini, minumlah
untuk menyegarkan badanmu” ucap namja yang ada di depanku, dia baik tapi aku
belum mengenalnya.
Aku menatapnya bingung, sadar
akan tatapanku dia segera memperkenalkan dirinya “Donghae imnida. Lee Donghae.”
Sapanya. “Oh ne Donghae sshi” sambutku. “Jangan terlalu formal, panggil Hae
saja”.
“Yak Lee Donghae ! apa maksudmu
meninggalkanku ? kalau aku diculik bagaimana ? apakah kau mau tanggung jawab
eoh ?” teriak seorang namja yang manis layaknya yeoja. “Aigoo, aku lupa bahwa
aku membawamu hyukjae. Mianhae” dia meminta maaf
Mereka bertengkar dan melupakan
aku, aku kaget mereka berdua lucu sekali. “Hai noona, naneun Lee Hyukjae imnida.
Panggil saja Eunhyuk, Hyukkie juga boleh biar aku terlihat ganteng” ucapnya
sambil memperlihatkan gummy smilenya. “ Ye. Aigoo kau manis sekali hyukkie,
kalian lucu sekali. Mau kah jadi teman akrabku ?” tanyaku langsung.
“Hahaha, tentu saja” jawab
mereka serentak. Okeee aku sudah punya 3 teman. Setidaknya aku harus mencari 1
lagi.
Setelah pulang dari latihan, aku
berencana akan ke kafe wookie. Aku harus menghubunginya dulu. Tapi..
Omo~ lihat HP ku, 10 panggilan
tak terjawab. Aku yakin ini pasti ulah oppa evil itu. Segera kuhubungi dia.
“Yeoboseyo. Oppa~ Mianh-“
“Yak Hyosun-a baru berapa jam
kau ditinggal olehku, kau tidak menghubungi atau memberi kabar”
“Oppa, mianhae, hari ini adalah
hari pertamaku latihan dance. Tadi aku latihan dan handphone ku di tas” Suaraku
memelas
“Baiklah kali ini aku maafkan,
jaga dirimu Ne ?”
“Ne oppa bawel !”
Saat akan berjalan menuju kafe
wookie, aku melamun dan langkahku gontai. Entahlah aku sangat lelah hari ini.
Tiba tiba aku merasa pusing, saat da yang menyenggolku, aku langsung ambruk dan
tak sadarkan diri.
“Noona, Irreona. Jebal~” aku
membuka mataku dan melihat Seorang yaah mungkin dia yang menolongku.
“Neo ? Nuguya ? kenapa aku
bersama mu ?” tanya ku bertubi tubi
“Syukurlah kau sadar, tadi kau
terlihat sakit dan saat orang menyenggolmu. Kau ambruk. Aku segera menolongmu”
jawabnya panjang lebar. “ oh mian, telah merepotkanmu. Gomawo… siapa namamu ?”
tanyaku. “Sungmin Imnida. Lee Sungmin”. “Gomawo Lee SungMin sshi”
“Cheonmaneyo…siapa namamu noona
?” “Yaampun aku lupa memperkenalkan diri, Cho HyoSun Imnida”.
“Ok, Cheonmaneyo Hyosun-a”.
“Ok, Cheonmaneyo Hyosun-a”.
Setelah selesai dengan permainan
siapa namamu(?) dia segera mengantarku
ke kafe Ryeowook.
Dan ternyata mereka telah kenal.
Ryeowook bercerita banyak tentang Sungmin, ternyata dia jago beladiri entah
apalah itu namanya. Sepertinya temanku lengkap sekarang.
Akhirnya setelah beberapa hari
bertemu dengan mereka. Kami sangat akrab, aku mempertemukan wookie dan sungmin
dengan hyukjae dan donghae. Senang memiliki teman seperti mereka.
Setelah seminggu ditinggal oppaku,
aku terbiasa dengan menelponya hanya pagi, sore, dan malam. Semacam minum obat
yah, 3 kali sehari. Huuft
Hari ini sepulang sekolah aku
berencana akan pergi bersama temanku. Tapi hari ini mereka sibuk semua. Wookie hari
ini terlalu sibuk di kafe, sungmin ada pertandingan karate, eunhyuk dan donghae
latihan dance untuk pertunjukan. Waah mereka ada kesibukan. Yasudahlah aku akan
pergi ke tepi sungai Han saja.
Diperjalanan aku merasa ada yang
mengikutiku. Aiishh aku benci orang ini, yasudah aku putuskan untuk menjebak
sang penguntit ini.
Pertama aku jalan perlahan
seperti biasa setelah itu ku cepatkan langkahku lebih jauh darinya aku
bersembunyi di gang yang sangaaat sempit dan sangat tertutup . saat dia dekat
denganku, aku lalu menyeretnya . aku membuka kacamata dan topi yang
digunakannya untuk penyamaran.
“Neo !!! Siapa kau ?! aku rasa
kau yang mengikuti ku sejak lama. Apa maksudmu eoh ? apa maumu ?!”teriakku
tepat di depan mukanya. Aku sangat kesal
“Aku hanya…ingin berteman
denganmu”.jawabnya “Mwo !! kau hanya
igin berteman denganku saja harus mengikutiku setiap hari. Apa maksudmu ! aku
tidak mau berteman denganmu ! dan mulai sekarang jangan ikuti aku lagi. Araa
!!” bentakku
-Lihat saja kau, aku akan
mengajarimu sopan santun noona Cho-
Aku berlari meninggalkannya,
entah apa yang akan terjadi pada orang aneh itu. Aku bosan dan segera ku
hubungi oppa ku. “Yeoboseyo, oppa. Hikks hikks”
“Ne, Hyosun-a waeyo ? kenapa kau
menangis ?”
“oppa kau lama sekali perginya,
aku punya teman tapi hari ini mereka sangat sibuk. Dan ada seseorang yang
mengikutiku aku muak melihatnya”
“Hyosuna, bogoshipo. Tapi
pekerjaan ku disini makin banyak. Jaga dirimu ne?? Uljima hyosun-a”
“Ne oppa. Annyeong” ku putuskan
untuk menutup telponnya
Aku lelah dan sepertinya malam
ini aku akan tidur awal
-Pagi di Sekolah-
Suasana sekolah pagi ini sangat
ramai, banyak yang bergosip, bermain bola dan sebagainya. Tapi biarkan saja aku
tak peduli. Saat aku akan ke ruangan music untuk menyimpan setumpuk buku yang
kubawa ini seseorang yang lewat berlawanan arah denganku menabrakku
BBBRRUUKKKK
“Hei kau, bisakah kau gunakan
matamu untuk melihat jalan ini ! apa kau buta eoh ? sekarang bukuku berantakan
kau buatkan. Cepat bereskan !” gertakku pada namja pabo di depanku. “Seharusnya
kau yang tau diri, sudah tau aku ada disana, kau yang seharusnya minggir !” dia
balik membentakku
“Beraninya kau berkata seperti
itu. Kau mau berkelahi denganku. Siapa kau ?! Anak bangsawan ?! Ciih” aku
memarahinya hampir saja aku akan menendangnya jika seseorang tak berteriak.
“Sudahlah Jinki-yaa, biarkan saja dia”
“Neo !!” dia menunjukku. “Haah kau fikir aku takut denganmu, dasar
Namja aneh !weekk :p “
KRIIINNGGGG
Bel masuk berbunyi, aku segera
masuk ke kelas. Saat Park songsaengnim masuk, semua hening.
“Annyeonghaseyo, pagi ini kalian
akan mendapatkan teman baru. Silahkan perkenalkan dirimu”
“Annyeong, Choeneun Lee Jinki
Imnida. Bangabseumnida”. MWOO yaampun, ini seperti dalam cerita saja, orang
menyebalkan yang aku tabrak tadi adalah temanku ?! Andwe !!!!
Jung songsaengnim pun
menyuruhnya untuk duduk di kursi yang kosong dan hanya di sampingku. Takdir
yang baik tak berpihak padaku saat ini. Pelajaran pun dimulai~
“Hei kau ! yeoja aneh. Kau ada
masalah denganku. Ne?!” ucapnya dalam pelajaran. Aiish anak ini menggangguku saja.
“Jadi apa maumu ? menghukumku ?
ciih” jawabku. “Kau lihat saja nanti”
ucapnya. Dia terus saja mengajakku bicara. Aku benci dengan namja bawel ini.
“Neo, siapa na-“ saat dia akan bertanya pada pertanyaan yang ke 30. Kesabaranku
habis. “JINKI SSHI BISAKAH KAU TIDAK MENGGANGGUKU ? NAMJA PABO !” aku berteriak
padanya dan…
1detik..2detiikk.3detik.. “CHO HYOSUN dan LEE JINKI SILAHKAN KELUAR DAN BERSIHKAN HALAMAN BELAKANG.KALI INI KALIAN JANGAN MASUK PELAJARANKU HINGGA SELESAI” bentak Jung Songsaengnim hingga membuat aku menciut.
1detik..2detiikk.3detik.. “CHO HYOSUN dan LEE JINKI SILAHKAN KELUAR DAN BERSIHKAN HALAMAN BELAKANG.KALI INI KALIAN JANGAN MASUK PELAJARANKU HINGGA SELESAI” bentak Jung Songsaengnim hingga membuat aku menciut.
“AKKHHH aku benci, kenapa kau
datang dan merusak hariku. Aiissh Jinja. Dan sekarang aku harus membersihkan
halaman bodoh ini. Kau saja sendiri. Ini semua ulahmu!”. “Mwooo ! Anniyo, siapa suruh kau berteriak
sekeras itu. “ bantahnya.
Setelah setengah jam
membersihkan halaman, aku kangen oppa. Aku pun menelponnya dan menceritakan
kejadian gila itu.
“bwahahhaha hyosun-a itu sangat
lucu. Siapan namja itu ?”
“oppa kau mengejekku, aku
membencinya, mukanya saja seperti ayam. Menyebalkan duakali lipat daripadamu”
ucapku. Dan si Jinki itu member tatapan mistisnya.
“Arra arra, saeng kau sehatkan ?
tidak sakit ? apakah masih ada yang membuntutimu ?” tanya kyuppa
“Anniyo oppa, orang yang
membuntutiku kemarin sudah ku hajar. Haha oppa jangan khawatir, sudah dulu ya
oppa. Annyeong”
Tiba tiba raut wajah tuan ayam
itu berubah, semacam bingung. “Hei kau tuan ayam, kenapa mukamu jelek begitu.”
Godaku. “Anni, bisakah kau belajar sopan nyonya CHO” hei yang benar saya dia
memanggilku nyonya, manusia macam apa dia. Darimana dia tahu namaku ? “Euung ?
Darimana kau tau nama ku ?” tanyaku “Emm.. dari.. dari.. bukankah tadi ssaem
berteriak, yah aku tau dari sana” aneh pikirku. Sudahlah abaikan saja tuan ayam
tak tau malu ini.
*Skip Time*
KRIIIINGGG Bel pulang berbunyi
“Ahh, akhirnya pulang.” Gumamku.
Kulihat Tuan ayam itu masih setia dengan buku dan lagu yang didengarnya. Dia
pintar….sangat pintar tadi dia mengerjakan soal yang belum diajarkan. Aku
sempat kagum namun tak kuhiraukan lagi
Karena aku pulang jalan kaki aku
harus menunggu Bis untuk pulang.Saat diperjalanan, rasanya aku ingin pergi ke
tempat sungmin oppa latihan tapi karena ini pertama kali, aku tersesat ke
sebuah gang kecil. Perasaanku tak enak saat ingin berbalik arah, beberapa
preman sudah menungguku. Aku semakin takut, bagaimana caranya ingin lari
“Aigoo, noona manis mau kemana ?
apa kau salah jalan ? lebih baik bermain disini saja dengan kami.” Godanya.
Akuserasa ingin muntah, preman jelek tak tau diri. “Lepaskan aku ! apa mau
kalian !” bentakku.
“Main dengan kami sebentar saja,
kau terlihat cantik nona “ aku menamparnya, namun tanganku makin kuat di
cengkramannya, aku menutup mataku aku menangis. Namun kudengar ada suara namja
yang menantang preman itu. Aku tak berani membuka mata, perlahan cengkraman itu
lepas dan yang ku dengar hanya suara perkelahian
“oppa, aku takut. Aku ingin
pulang oppa” isakku dalam tangis. Perlahan ada yang mendekatiku. “Hyosun-a,
palliwa kita pulang, sudah tidak ada apa apa. Kajja” suara itu adalah suara
wokkie oppa. Ternyata teman temanku yang berkelahi dengan 3 preman itu adalah
hyukkie oppa, donghae oppa, dan sungmin oppa.
“Tenanglah hyosun-a, mereka
sudah pergi. Minumlah ini” sungmin oppa memberiku ginseng hangat.
“Apa kau sudah tenang.? Mau
bercerita ?” tanya hyukkie oppa. “ne. tadi aku berencana akan pergi ke tempat
sungmin oppa latihan, tapi kurasa aku salah jalan dan saat aku ingin pulang aku
dihadang 3 preman brengsek itu. Aku kaget dan sangat takut. Darimana oppa tau
aku dijebak?” tanyaku.
“Molla, kami tadi hanya berpikir
biasanya kau datang ke tempat kita ngumpul, sekarang tidak. Yasudah saat kami
berjalan ke tempat latihanku, ada orang yang bilang ‘terjadi sesuatu dengan
hyosun disana’ saat itu kami berjalan bertiga. Segera kami ke tempat yang
ditunjuk orang asing tadi” jelas sungmin oppa panjang lebar.
Aku berfikir. Orang asing ?
siapa dia ? kenapa tidak dia saja yang menolongku ?ahh kepalaku terlalu sakit
untuk memikirkan hal semacam itu. Untunglah aku punya ke 4 oppa ganteng ini.
Semacam bodyguard ku.
Shining star~ like a little
diamond makes me love~
Hp ku berdering.” Yeoboseyo,
oppa. Ne, ne, aku tidak tidur larut malam, ne aku sudah makan. Annyio, tidak
ada sesuatu terjadi padaku*bohong* wae ?!”tanyaku di telepon. “Hyosun-a, perasanku tak enak. Kau tidak apa
apa kan ? Jagadirimu saeng, saranghaeyo” jawab oppaku
_Pagi di Sekolah_
Pagi ini indah, suasana sekolah
terlihat begitu damai. Sesampainya dikelas…
Apalagi ini, ingin sekali aku berteriak. Meja dan kursiku berantakan penuh coretan dan tulisan ‘Berubahlah dan Jaga sikapmu ‘ kuedarkan pandangan ke seluruh kelas. Yang kudapati hanya seonggok manusia(?) yah siapalagi kalu bukan Tuan Ayam itu. Kupastikan dia yang menulis semuanya.
Apalagi ini, ingin sekali aku berteriak. Meja dan kursiku berantakan penuh coretan dan tulisan ‘Berubahlah dan Jaga sikapmu ‘ kuedarkan pandangan ke seluruh kelas. Yang kudapati hanya seonggok manusia(?) yah siapalagi kalu bukan Tuan Ayam itu. Kupastikan dia yang menulis semuanya.
“Hei Kau Tuan Ayam ! berani
sekali kau mencoret meja bersihku ini, apa masalahmu denganku ?” bentakku tak
peduli. “Mwo ? aku daritadi disini dan hanya melihat tulisan yang ada disana.
Mana aku tau siapa yang mencoretnya, tapi sindiran itu memang tepat untukmu.” Jawabnya
dengan ekspresi datar
Pletak!!!
“Rasakan belaian lembut tanganku
di jidatmu” .
“Aww appo hyosun-a, Kau ! aku
akan membuat sikapmu itu berubah. Ingat itu !” bentaknya
Hey, berani sekali membentakku,
siapa dia. Tuan ayam menyebalkan.
*SKIP*
Bel istirahatpun menggema dan
seluruh siswa memperlihatkan senyuman terindahnya. Mereka berbondong bondong
pergi ke kantin, kecuali aku dan namja ayam itu. Daripada aku diam berdua
dengannya, mendingan aku pergi ke taman sekolah yang sepi. Aku akan menelpon
oppa saja.
Aku pun menghubunginya, terlihat
seseorang mendengar percakapanku, aku sempat sedikit sedih tetapi aku bukan
yeoja manja dan cengeng. Aiisshh, tapi aku sekarang benar benar kesepian, teman
ku yang berempat itu sangat sibuk karena mereka bukan anak sekolah, melainkan
orang yang lebih tua diatasku tentu punya kesibukan. Setelah selesai
menghubungi oppa..
“Neo ? wae ? kenapa mengikutiku
? Kau fans ku ? aku tau aku cantik, sudahlah jangan berlebihan” aku berbicara
namun seakan berbicara pada patung. Tak ditanggapi yasudah hanya tuan ayam
saja.
Aku melihat dia memegang sebuah
foto, dan kemudian menangis. Aiisshh apa apaan ini, Namja tapi lemah. “Sudahlah
Namja ayam, kau terlihat jelek, ini ambillah, usap air matamu. Aku tidak suka
melihat orang menangis” ucapku sambil memberi saputangan milikku. “Gomawo”
ucapnya namun aku sudah terlanjur pergi.
Saat pulang sekolah, aku sudah
terlalu letih karena banyak tugas yang harus ku kerjakan, begitu sampai
dirumah, kulihat rumahku. Omo~ berantakan sekali.
Kuputuskan untuk merapikannya.
Mulai kubereskan barang barang yang tak penting itu untuk memasukkan ke lemari
yang sudah tua, BUUK sebuah foto berbingkai yang telah lusuh jatuh di kaki ku.
Aku mengambilnya dan meniup debu yang menghalangi foto itu. Wahh lucu sekali
itu aku dan… entahlah itu hanya namja yang sangat sipit. Siapa dia ? kenapa aku
tidak bisa mengingatnya.Aiissh sudahlah tidak penting juga kan
Kriiiukkk krriiuukk. Sekarang
apalagi ?! Aku sangat lapar, tapi kali ini kulkas kosong dan aku belum ada
belanja. Ahh ottokhae ?
TING TOONG !!
Eh ? ada tamu ya ? aku tidak memberitahu teman teman kalau rumahku disini. Yasudah lebih baik aku membuka dan melihatnya.
Eh ? ada tamu ya ? aku tidak memberitahu teman teman kalau rumahku disini. Yasudah lebih baik aku membuka dan melihatnya.
“Annyeonghaseyo, apakah ini
rumah Nyonya Hyosun ? kami ingin mengantar pizza” ucap namja di depanku.
“Eoh ? Anniyo aku tidak memesan
pizza, mungkin anda salah orang, lagipula aku tak punya uang untuk membelinya”
jawabku bingung. “Tapi pizza ini sudah dibayar noona, anda tidak perlu
khawatir”
Ini permainan macam apalagi, aku
sedang lapar dan tiba tiba datang pizza dari seseorang yang telah membayarnya.
Sepertinya ada yang membaca pikiranku saat ini. Yasudah, terimakasih kepada
orang baik itu, sekarang aku akan memakan pizzanya.
~~~~~~~
Malam ini cuaca sangat dingiin
dan aku tidak bisa tidur, aku ingin menghubungi Kyuhyun oppa. Tapi aku yakin
dia sangat lelah hari ini, aku kirimi saja dia pesan. Aku kabarkan keadaanku
dan memberikan semangat untuknya, saat ini dalam perasaanku yang kupunya hanya
evil mesum itu.
Aku pergi saja ke taman dekat
rumahku walau dingin aku tetap berjalan, aku rasa saat ini aku menangis. Tiba
tiba seseorang langsung duduk di sampingku.
“Sedang apa kau disini yeoja tak
tau malu. Ini sudah malam loh apa kau tidak takut eoh ?!” ucapnya kasar. Tapi
akubalas dengan lemah lembut “YAAK dasar kau Namja Pabo ! Aku sebenarnya sudah
lelah berdebat denganmu. Dan tiba tiba kau datang disini menggangguku. Kau
pikir aku anak umur 5 tahun yang penakut eoh ?!”
“Yasudah kalau begitu pulang
saja sana, rumahmu dimana ?!” tanya ku pada namja ayam itu. “Bukan urusanmu”
jawab nya ketus. Kenapa setiap bertemu ayam ini aku membencinya, seperti ada
api dikepalaku dan aku ingin sekali menendangnya jauh ke afrika sana. Aku
bertanya baik baik dengan nya namun dia ketus denganku.
‘Apa ini karma, aku biasanya
ketus dengan orang lain’ tanyaku dalam hati. Sudahlah daripada kepalaku pecah
disini dengannya, lebih baik aku pulang.
Dijalan karena ini sudah telalu
malam maka jalan sangat sepi namun masih ada beberapa orang yang lewat.
Sesampainya dirumah akupun segera
istirahat untuk besok.
Pagi ini aku bangun dengan
perasaan tak enak , entahlah mungkin ini gara gara aku tidur larut malam. Tapi
aku tetap pergi sekolah saja, saat menunggu bis sekolah. Kepalaku sangat pusing
tapi seseorang menawarkanku untuk ikut dengannya. Yap Namja yang kemarin aku
marahi. Tumben sekali dia berbaik hati.
“Naiklah, kau ikut denganku ke
sekolah, aku tak mau terjadi sesuatu hingga kau tak sekolah” ucapnya dengan
nada dingin. “Ige mwoya ?! kau tulus atau terpaksa kenapa membentakku.aku tidak
mau !” kataku, akupun mempercepat langkahku menghindarinya. Namun karena dia menggunakan
motor besar Ninja merah itu mengejarku.
Dia meletakkan motornya dan
sedikit mengejarku lalu menangkap tanganku. Dia mencengkramnya kasar. “Bisakah
kau penuhi kata kataku ! Nanti kau sakit jika menunggu bis itu. Jebal, kali ini
penuhi permintaanku Ne ?” ucapnya. Kutatap matanya sekarang, mata indah itu
seperti bulan sabit, iris coklatnya menatap lekat lekat mataku. “Kenapa kau
peduli sekali denganku ! Siapa kau ! darimana kau tau aku sakit eoh ? aku tidak
butuh bantuan mu !” bentakku melepaskan tangannya.
“CHO HYOSUN !! ” teriaknya, dia menyeretku,
haah aku terlalu kecil baginya. Akhirnya aku naik ke motor sialan itu, kepalaku
pusing lagi, terpaksalah aku ikut daripada terjadi sesuatu padaku.
“Terimakasih Tuan ayam, aku
berhutang padamu” ucapku lirih. “……” tak ditanggapi. Menyebalkan lagi, apakah
ini karma lagi eoh ?
*SKIP TIME*
Saat istirahat aku berdiam di
kelas tapi kali ini aku ingin membeli sedikit makanan di kantin, akhirnya
dengan kepala yang masih pusing aku berjalan melewati lorong sekolah dan
melewati lapangan tapi…
BUUUKKKKK
“Awww” teriakku saat aku
terjatuh aku tak sadrkan diri.
Itu pasti karena ada seseorang
yang bermain basket dan mengenai kepalaku. Kepala ku ini serasa mau pecah saja
, dan sekarang aku di ruang kesehatan sekolah. Siapa yang membawaku ? tanyaku
dalam hati
“Aku yang membawamu kesini,
bisakah kau ucapkan terimakasih nyonya Cho ?”. Aiishh dia lagi, datang seakan
membaca pikiranku, dan sekarang ingin mendengar ucapan terimakasih dariku. “MWO
? jadi kau menolongku ini terpaksa jinki-ya !!” ucapku.
Dia tak memperdulikan ucapanku
dan kembali berkata “Neo ! ikut aku setelah pulang sekolah!”. Kenapa dia
berkata seperti itu ? dia lebih galak dari oppaku saja.
Setelah pulang sekolah, aku
segera berlari untuk menghindari namja ayam itu. Namun usahaku sia sia.
Lihatlah dia menungguku di gerbang . “Nyonya Cho, kau tidak bisa lari lagi kali
ini” ujarnya. “Geurae” jawabku lemas.
Ternyata dia membawaku ke tempat yang tak aku ketahui. Disana dia
memberiku nasihat selayaknya orang tua kepada anaknya.
“Hyosun-a, taukah kau. Sikapmu
selama ini tidak baik ?! kau selalu meremehkan dan menyuruh orang seenaknya,
tak pernah berterimakasih atas pertolongan orang terhadapmu. Lihat mereka” dia
berkata sambil menunjuk anak cacat disana. “Ne, aku melihatnya”jawabku serius.
“Mereka itu anak cacat, tapi
lihat jika diberi sesuatu mereka selalu berterimakasih dan tetap bersyukur,
anggota tubuhnya tidak lengkap tetapi dia berusaha melakukan suatu pekerjaannya
sendiri, Sedangkan kau, Kau-“ aku memotong ucapannya. “Aku yang masih sehat
masih menyuruh orang seenaknya dan berkata kasar kepada orang lain, juga tidak
mengatakan terimakasih kepada orang yang menolongku. Itukan maksudmu ?”
tanyaku.
“Hhaah, itu maksudku. Kulihat
nilai mu juga kali ini menurun. Waeyo ? Neo gwaenchana ?” tanyanya lembut. Aku
bingung “Molla, aku sangat lelah dan sekarang aku tidak enak badan. Wae? Kenapa
kau perduli sekali denganku. Kita barusaja kenal”. “Aku melihat kau tak punya teman di sekolah,
pasti ada yang salah dalam dirimu, dank au aneh. Makanya aku ingin berteman
denganmu” jawabnya sambil tersenyum
Mata indah itu lagi,
perkataannya lembut tak seperti waktu itu. “Mianhae, selama ini aku tidak
memperhatikan sekelilingku, sekarang aku ditinggal sendirian. Oke, Neo, Nan
Chinguneun” ucapku sambil mengulurkanjari kelingking ku.
Haaah hari ini aku senang, aku
berjanji akan berubah lebih baik tanpa menghilangkan sifat jahilku ini. Haha.
-keesokan harinya-
Sedikit melupakan ke 4 oppaku,
mereka sangat sibuk 2 minggu belakangan. Jadi aku bermain saja dengan manusia
ayam itu, ternyata dia juga suka makan ayam, sama sepertiku.
“Cho Hyosun-a, bisakah kau
menemaniku pulang sekolah nanti” tiba tiba dia duduk dii sampingku.”Yak !
Jinki-sshi, kau mau membuatku jantungan eoh ? kau mau kemana emangnya ?”
tanyaku.
“hanya ingin membeli buku untuk
kita belajar bersama, apakah ada acara ?”. “Eopseo jinki-ssi” jawabku.
“Baiklah nanti kita akan pergi
bersama, Annyeong” ujarnya sambil berlalu meninggalkanku. Apa tidak salah
mejanya di samping mejaku dan dia mengucapkan selamat tinggal. Aku rasa dia
sakit jiwa.
_sore harinya_
Aku lelah, sudah hampir sejam
menunggu namja ayam itu membeli buku yang akan diajarkannya padaku.
“Jinki-sshi, apakah masih lama ? aku sangat lelah, apa kau tega membiarkan kaki
mulusku ini terkena varises ?” pintaku padanya. “Hyosun –a aku baru saja
selesai, chamkkaman-yeo”
“Ne, Kajja kita pergi
sekarang?” ujarku. “Hmm”
“Hei yeoja jelek, maukah kau
makan sebentar, aku sangat lapar” ujarnya. “Ne, Janji hanya sebentar dan aku
ingin segera belajar, nanti terlalu larut.Dan kita harus makan ayam Jinki-sshi”
“CUKUP aku muak dengan panggilan
itu. Teman dekatku memanggilku Onew, dan kau harus memanggilku oppa karena aku
berbeda 2 bulan lebih tua darimu” dia sedikit berteriak.
“Mwo ??! Andwe !!” aku menolak
tapi… dia menatapku dengan mempoutkan bibirnya, Aiish apa apaan ini, menjijikan
melihat aegyonya, tapi aku tak tega.”Baiklah Onew oppa jelek mesum tak tau
diri” jawabku melebih lebihkan.
*SKIP TIME*
Setelah belajar dirumah Onew
oppa, aku pulang jalan kaki, aku menolak untuk diantar onew oppa. Baiklah sudah
sampai dirumahku. Barusaja aku akan merebahkan tubuhku. Terdengar siara
deringan telepon rumah.
“Yeobose-“ terdengar seseorang
yang memarahiku dari seberang “YAK ! CHO HYOSUN-a ! apakah kau lupa kau punya
oppa di Jepang eoh ? Kau lupa dengan oppa tampanmu ini ? kenapa sudah 3 minggu
tidak kasi kabar ? Eodikkaji ? Bogoshipposseo hyosun-a. kau sakit ? Cho Hyosun
! jawab aku “ ahh telingaku serasa mau pecah.
“Oppa, sudah selesaikah kau mengoceh, telingaku
berteriak kesakitan mendengar ucapanmu . Ingin sekali aku mencampakkan telepon
ini. Nado bogoshippo oppa. Kau tahu aku sangat sibuk kemarin, aku juga sempat
sakit dan bertemu teman yang aneh tapi-“
“MWO ?! kau sakit. Gojimal ! kau bilang untuk memberitau kabarmu padaku.
Nappeun Dongsaeng eoh ?” ucapnya.
“Hei Oppa mesum !, jika kau
menelpon hanya ingin memarahiku, apa kau tak kasian akan pulsamu ?” bentakku.
“Geurae, Mianhae Hyosun-a” ucapnya memelas “Ne oppa, aku bisa jaga diriku, kau
baik baiklah disana dan selesaikan tugasmu agar cepat kembali. Aku igin
bertanya, sampai kapan kita dihukum seperti ini oppa ?”. “Molla” jawabnya,
“Yasudah oppa, Annyeong”
~~~~~~~~
Hari ini adalah hari libur, aku
berniat ke tempat latihan Dance. Tiba tiba Donghae oppa mengagetkanku.
“Hyosun-a, kau mau kemana ? iku saja dengan kami untuk ke kafe wookie” tegurnya
denganku.
“Eeh oppa, kita sehati, aku
ingin mengunjungi kalian tadi. Bogoshipposoe” jawabku. “Kajja kita pergi
ajaknya”
Sesampainya di kafe wookie kami
berbincang bincang dan memakan makanan yang disediakan. Aku teringat dengan
teman baruku. Onew oppa, segera ku keluarkan handphone ku dan menelponnya.
Tapi hasilnya Nihil. Yasudahlah
tak kupedulikan
“Hyosun, kau menelpon siapa ?”
tanya hyukkie oppa “Oh, anniyo oppa, hanya teman” jawabku.
_Dilain tempat_
“Mwo ?? kau tidak lagi menjadi
mata matanya. Apa guna aku membayarmu eoh ?” ucap namja bertubuh kekar itu
kepada namja muda di depannya. “Tapi tuan, saya semakin dekat dengannya. Kau
tidak perlu khawatir, aku akan merubah sikapnya” jawabnya.
“Lakukan pekerjaanmu dengan
baik, aku akan membayar berapapun. Jika tidak, kau tau apa akibatnya” ucap
namja yang diketahui namanya itu adalah Cho Kangin sedikit mengancam
“Geurae presdir”jawabnya dan
segera pergi melaju dengan motornya itu
~~~~~~~~
Setelah berbincang lama dengan
keempat oppaku, aku memutuskan untuk pulang dan tak diantar, selama
diperjalanan aku merasa senang sekali hari ini, tapi tiba tiba ada kerumunan
banyak orang disana . aku dekati saja melihat apa yang terjadi. “Mianhae,
permisi permisi aku mau lihat” ucapku membelah kerumunan. Saat sudah ku lihat,
aku pun berteriak “ONEW OPPAA !!!! Irreona oppa jebal irreona oppa ! Hei kalian kenapa diam saja, Bantu aku
panggilkan ambulance, jebal palliwa !!” aku tersentak saat melihat siapa yang
ada di depanku, namja itu bersimbah darah. Menurut keterangan, dia adalah
korban tabrak lari.
_Di rumah Sakit_
“Oppa, gwaenchana ? irreonayo
oppa. Kau akan sembuhkan, jangan membuatku khawatir oppa” ucapku dengan namja
yang sedang tak sadarkan diri diruangan itu. Tak ada tempat cerita pikirku, ku
ambil handphone ku dank u hubungi Kyuhyun oppa.
“Yeoboseo hyosunnie” ucap oppa
ku “Oppa, hiks hiks aku sedang bingung sekarang aku dirumah sakit menemani
temanku yang kecelakaan, ottokhaeyo oppa? Aku bingung harus bagaimana dia teman
terdekatku saat ini” tangisku pecah saat menceritakan nya.
“Tenanglah, kau temani saja
sampai dia sembuh ne ? kau juga jaga kesehatan jangan sampai sakit. Apakah appa
dan umma ada menghubungimu ?” tanya oppa padaku. “Eopseo, wae?” aku bingung.
“Molla, aku juga tidak tau, yasudah aku masih ada pekerjaan. Saranghae
hyosun-a”. “Nado” jawabku
Setelah menutup telponnya aku
masih saja menangis, aku memang membenci orang menangis tapi aku selalu
menangis. Payah !
“Hyosun-a, gomawo” suara itu
memanggilku “Heh namja jelek, kau membuatku khawatir, lihat kau. Kenapa bisa
terjadi seperti ini ?” ucapku.
“Molla, aku tidak tau. Kenapa
kau menangis ?, aku membenci orang menangis gara gara aku ne, ternyata kau
lemah juga eoh ?” dia kembali mengejekku. “Sudahlah oppa, istirahatlah. Kau
harus segera pulang, siapa yang akan membayar rumah sakit ini jika kau berlama
lama disini ?” ucapku mengejeknya lagi. “Arraseo, mianhae, gomawo sudah
menolongku.” Ucapnya lirih, ya tuhan mata dan senyuman indah itu. Aku berusaha
mengingat siapa yang pernah bertingkah seperti itu. “Cheonmaneyeo” jawabku.
_Di Sekolah_
Haah sepi sekali jika tak ada
namja ayam jelek dan mesum itu, dia temanku satu satunya disini. Baiklah
setelah pulang nanti aku akan mengunjunginya dan membawa beberapa buah. Aiiss
apa apaan ini, aku memikirkannya terus. Kata orang itu ‘Jatuh Cinta’. Lupakan
saja, aku masih menjalani hukuman appa dan ummaku. Entah sampai kapan hukuman
ini akan berlangsung.
“Cho Hyosun, sampai kapan kau akan
melamun saat pelajaranku ?” ujar Jung songsaenim. “Mi.. mianhae” jawabku
terbata.
~~~~~~~~~~~~~
“Siapa yeoja ini ?” tanya namja
angkuh melihat foto di tangannya.
“Dia adalah Pewaris Perusahaan
SM yang terkenal di korea Tuan, dia yang akan dijodohkan denganmu”
“Cih, Cantik, tapi aku hanya
akan memanfaatkan uangnya itu, siapkan rencana untuk menjebaknya” ucap namja
yang bernama Choi Minho itu.
_Di rumah onew_
“yaa hyosun-a, kenapa kau repot
repot, aku padahal sudah sembuh dan akan sekolah besok. Apa kau merindukanku
eoh ?”. tanya onew oppa “Yak ! aku jijik mendengarnya oppa, sudahlah, kau tahu
nilai matematika ku semakin naik lagi ! kau berhasil mengajari orang pintar
sepertiku Tuan Jinki terhormat” godaku.
“Mwo ? kalau kau sudah pintar,
kenapa mau diajariku, yasudah pergi sana !” bentaknya “Aku hanya bercanda oppa,
kau terlalu sensitive” aku mempoutkan bibirku.
“Aigoo, sejak kapan kau imut
seperti ini ” ujarnya sambil merangkul bahuku. “Oppa lepaskan ! dasar nappeun
namja, pabo, hei namja ayam, aku bilang lepaskan !!!” teriakku “ya aku hanya
menggoda yeoja jelek dihadapanku, omo~ kenapa muka mu memerah hyosun-a?
gwaenchana ? apa kau sakit ?” yaampun, biasanya muka memerah seperti ini
tandanya malu pabo ! bukan sakit ! dasar tak peka pikirku.
“Oppa itu siapa ?” tanyaku
melihat foto di meja. “Itu keluargaku, mereka jauh dariku. Aku sangat
merindukannya. Hyosun-a, kau juga satu satunya teman ku disini. Bolehkah aku
berjanji untuk menjagamu ?” tiba tiba dia serius. “eeumm boleh, hitung hitung
sebagai bodyguardku selama oppaku di jepang. Otthe ?” jawabku
Dia memutar bola matanya
“Geurae, baiklah. Deal” ungkapnya
“Oppa, ini sudah sore, aku harus
pulang, ada latihan dance. Annyeong”
“Ne Hyosun-a, gomawo. Annyeong”.
Setelah berpamitan, aku pun
pergi ke tempat latihan dance, bertemu dan latihan bersama donghae dan hyukkie
oppa.
“Yakk oppa, gerakan ku lebih
bagus daripadamu, padahal kau sudah lebih professional daripadaku.” Ejekku pada
namja penyuka ikan itu.
“Anniyo, aku lebih hebat
daripadamu. Kau saja terlalu kepedean hyosun-a” ujar donghae oppa tak terima.
Dan dimulailah adu mulut antara aku dengannya,
“Dasar ikan jelek”
“Apa kau yeoja gila”
“Kenapa kau mau berteman
denganku eoh ? kau gila juga oppa ?”
“Molla, aku hanya terpaksa
berteman denganmu”
“Eoh begitukah ? oke kalo terpaksa, aku akan pergi sekarang” ujarku, sebenarnya aku ingin mengerjai namja ikan ini, mukanya melongo terdiam melihatku seperti ini, haha lucu seperti ikan yang sulit bernafas.
“Eoh begitukah ? oke kalo terpaksa, aku akan pergi sekarang” ujarku, sebenarnya aku ingin mengerjai namja ikan ini, mukanya melongo terdiam melihatku seperti ini, haha lucu seperti ikan yang sulit bernafas.
“Hyosun-a~ aku hanya bercanda,
Ne. Mianhae hyosun, aku sangat tulus berteman denganmu.”
“Bwahahahahaha, oppa, mukamu
sangat jelek. Coba hentikan muka jelekmu itu.” Tiba tiba aku balik badan dan
menertawakannya
“Aiish, CHO HYOSUN !” teriaknya
“ Yasudah oppa, aku pulang dulu yah, hari ini sangat lelah, jangan lupa ganti muka
jelekmu itu besok ne “
Aku berlalu saja
meninggalkannya.
~~~~~~~~~~~~~~~
Trap Trap Trap Trap
Eh ? kenapa perasaanku bunyi
langkah ku ini ganda yah, padahal jalanan sangat sepi dan tak ada orang. Jangan
sampai kejadian itu terulah duakali, aku takut. Ahh tidak, malu dong jika aku
takut dalam cerita ini.
Akhirnya sampai dirumah dengan
SELAMAT, padahal tadi aku takut terjadi sesuatu. Fiiuuh. Segera aku mandi dan
makan, setelah selesai makan, handphone ku berbunyi.
Omo~ umma ??? ada apa ini ? apa
hukuman ini akan berakhir pikirku dalam hati, segera ku jawab teleponnya.
“Yeoboseyo, Umma. Bogoshippo. Umma apa kabar ? ada apa menghubungiku ? apakah
umma akan meng-“ tanyaku bertubi tubi dan tiba tiba terhenti. “Chagiya umma
sangat merindukanmu, hukumanmu akan berkhir dan kau sudah umma jodohkan dengan
seorang pria tampan chagi, kau senang ? mungkin lusa kalian akan bertemu, otthe
?” ujar suara yeoja paruh baya dari seberang telepon.
“Umma~” baru saja aku ingin
memelas, namun sudah diputuskan sepihak, menyebalkan.
Ige mwoya ??! datang datang
menelpon akan menjodohkanku, ini bukan zaman dulu lagi, aku tau jika belum
bertemu dengan orangnya, kau tak bisa menilai. Oke aku putuskan dengan bertemu
dulu dengannya.
Perasaan ku malam ini tak
tenang, aku mau menghubungi evil mesum itu saja.
“Yeboseyo, oppa bolehkah aku
menangis sekarang, aku bingung. Ottokheyo oppa”
“Eng ? waeyo hyosun-a ? Uljima..
kau sudah berjanji dengan oppa, ne ? ceritalah” jawab kyu oppa.
“Kenapa kau tak bilang bahwa
umma dan appa akan menjodohkanku dengan namja yang mereka pilih?”aku hampir
menangis bercerita padanya
“Ohh, jadi kau sudah mendengar
beritanya, Mianhae, oppa juga bingung harus berbuat apa.Oppa tidak mau
dongsaeng oppa yang jelek ini tak bahagia jika menikah. Tapi, apakah kau
sekarang sudah punya pacar hyosun-a” ucapnya mengejekku.
“Yak oppa mesum, saat aku serius
kau malah bercanda. Jebal~ bantu aku” aku memohon
“Aigooo~ suaramu kenapa ? serak
? apa kau sakit ?” aaiiisshh itu aegyo bodoh, bukan suaraku yang serak.
“Anniyo, yasudah oppa cepatlah pulang dari jepang dan bantu dongsaengmu ini
melepaskan rantai yang ada di kakinya, ne ?”
“Nde, anyeong hyosun-a,
segeralah tidur.Saranghae” bzz, saranghae saranghae saranghae tetap saja kau
tinggalkan dongsaengmu ini sendirian, ciih apa gunanya eoh ?
_Pagi di Sekolah_
Sebenarnya aku bosan
menceritakan kehidupan sekolahku, itu itu saja. Bosan bukan…
Tapi sekarang kan aku punya
teman “Jinki-sshi” ujarku tiba tiba. Pletak !! “Aww appo, Yak kau namja ayam !
kenapa memukul kepalaku” . “apa kau tadi memanggilku Jinki-sshi ?” tanya nya
“Ne, waeyo ?” tanyaku marah
“Nyonya Cho Hyosun terhormat,
kau mengaku sebagai murid pintar. Tapi baru kemarin aku menyarankanmu
memamnggilku oppa, ne ?!” dia berkata serius sambil mendekat kearahku, saat aku
akan mendorongnya, yaampun dia kuat sekali.
Sekarang wajahnya tepat di depan
mukaku, aku berkata dengan terbata “Hei.. ka.kau, menjauh dariku atau kau
pulang dengan muka lebam mu eoh ?”. “Hahaha, hyosun-a~ mukamu sungguh lucu,
mianhae aku mengerjaimu. Omo~ mukamu memerah lagi, apakah itu tanda kau
menyukaiku.” Ucapnya dengan percaya diri.
Aku tak tahan dengan amarahku
“YAK LEE JINKI SSHI ! Namja Pabo. ANDWEEEE AKU TIDAK AKAN PERNAH MENYUKAIMU,
PERGI SAJA KAU !”ucapku, aku berlari meninggalkannya,
Bingung dengan apa yang aku
katakana tadi. Aku tidak akan pernah menyukainya, namja menyebalkan. Haah
sedari tadi jantungku berdetak tak normal. Ini pasti gara gara namja gila itu.
“Sudahlah hyosun-a, jangan
dipirkan. Itu hanya sebuah candaan” suara itu mengagetkanku.-onew oppa-
Aku berjalan dan kini tepat di
mukanya dan berkata “eoh, hanya candaan. Tak bisakah kau berpikir bagaimana
perasaanku jika tingkahmu seperti tadi ?” aku menatap wajahnya. Mata indah
bulan sabit itu lagi. Aku tak tahan, mataku memanas, aku tertunduk, -menangis-
nangis lagi nangis lagi. Aku ingar janji dalam soal ini.
“Sudahlah yeoja aneh, kau
terlihat jelek, ini ambillah, usap air matamu. Aku tidak suka melihat orang
menangis” ucapnya, aiissh apa apaan dia ini, ini persis sama seperti yang ku
katakana saat dia menangis waktu itu.
“Aku kan berjanji untuk
menjagamu” ucapnya pelan namun dapat kudengar. Kemudian aku berlalu saja tanpa
memikirkannya.
*SKIP TIME*
Akhirnya bel pulang berbunyi
cetarr membahana badaii menggelora di
sekolahku. Senangnya saat pulang, pelajaran terakhir itu sangat bosan, aku
sudah mempelajarinya beberapa hari yang lalu.
Hari ini aku langsung pulang
saja, lelah untuk jalan jalan terus, sesampainya dirumah aku ganti baju, makan
dan membersihkan rumah sebentar. Kemudian aku duduk di meja belajarku.
Aku memikirkan tentang perjodohanku
itu. Aku ini anak pengusaha yang di segani di Seoul, ada beberapa alasan orang
yang akan menikah denganku. Pertama karena dia emang benar tulus, kedua karena
aku kaya dan dia hanya memanfaatkanku saja. Aku harus mempersiapkan semuanya
jika orang itu memilih alasan yang kedua jika menikah denganku.
Jika dia memilih alasan yang
kedua, aku hanya akan menendang dan menghajarnya habis habisan, memukul
kepalanya dengan tongkat baseball dan memasukkannya ke kandang singa.
~~~~~~~~~~
Hari ini adalah hari yang
sedikit kelam bagiku, karena kalian sudah tau kan bahwa harin ini ada acara
pertemuan dua anak manusia yang tak pernah saling kenal bertemu.
“Annyeonghaseyo, umma, apakabar.
Ini aku membawakan sedikit makanan untuk mu” ucap namja tampan di depanku, sok
akrab sekali memanggil ummaku dengan sebutan umma juga.
“Aigooo~ minho-ya. Kau tampan
sekali. Tidak salah kau memilih Hyosun untuk menjadi istrimu.” Ucap ummaku yang
duduk di sampingku. Apa apaan ini bahkan ummaku tidak menjawab sapaan tuan
kodok itu. Kenapa aku katakan dia kodok, matanya sangat besar seperti kodok
saja.
“Ah Annyeonghaseyo Hyosun,
Choneun Choi Minho, kau akan menjadi istriku ne ?!” ucapnya tak tau malu. “
MWOO ? Andweee. Siapa kau beraninya berkata seperti itu.” Teriakku dengan mata
membulat sempurna.
“Haiissh Hyosun-a, jagalah
bicaramu saat ini. Bersikaplah sopan ne ?”. ummaku memukul tanganku pelan. “Nde
umma” jawabku lemas.
Entah kenapa perasaanku biasa
saja dengan namja kodok itu, padahal daritadi dia gombal merayuku dengan
gombalan basinya itu. Cih menjijikan, untung aku mendengar ucapan onew oppa,
harus sopan dan bersikap baiklah dengan orang lain.
“Enggg, Hyosun. Maukah Kau
menerima tunangan ini dan menjadi istriku ?” ucapnya saat setelah makan.
Wuueekk ingin sekali aku muntah
di depan mukanya saat mendengarnya, bagaimana bisia namja gila ini mau menikah
denganku sedangkan kenal saja belum. Demi seluruh ayam yang ada di bumi ini,
aku tak mengerti.
“Mianhae Minho-sshi, aku tak
bisa sekarang, aku pun masih sekolah dan fikiranku belum menuju kesana”
ucapanku mantap saat itu. Kulihat tersirat amarah yang sangat mendalam di
wajahnya. Kenapa dia, ini menyeramkan.
“Mwo ? Aku akan menunggu
hyosun-a, Lihat saja nanti” ucapnya menahan marah.
-Cho Hyosun Kau tak akan selamat
nantinya-
“Yak Hyosun, apa yang kau
lakukan ? kenapa kau menolaknya, bukankah kau akan menerimanya?” tanya umma
setelah kami pulang. Aigoo umma sedaritadi sibuk mengoceh tak jelas akibat
kutolah namja kodok itu.
“Sudahlah umma, jangan dibahas
lagi. Aku kan belum bisa, itu saja. Salahkan saja dia, belum mengenalku saja
sudah mengajakku menikah.” Ucapku dengan ekspresi datar
“Tapikan dia itu tampan dan-“
kupotong perkataan nya “umma~ kumohon” pintaku.
“Aigoo, anak umma yang satu ini
sangat manja eoh ? geurae, kajja kita pulang sekarang hyosun-a”
Sepanjang jalan hatiku terus
memarahkan namja tak tau diri itu. Sepertinya aku harus mengumpulkan teman
temanku besok.
```````
Pagi ini seperti biasanya, aku
harus membereskan sega sesuatu dirumah lebih awal, ternyata hukuman ini masih
berlanjut kan. Setelah kuselesaikan
semua pekerjaanku, ku telpon oppa evilku di jepang
“Yeoboseyo oppa, apa kabar, kau baik baik saja kan ?”
“Ne sangie, aku sangat sangat
baik, wae ? bagaimana keadaanmu, appa, dan umma ?”
“Kami sangaaaaat baik”
“Geurae, kenapa kau menghubungiku ? kali ini aku tak
bisa memaafkanmu, kau lagi lagi tak memberi kabar setiap hari. Aku sungguh
menyesal meninggalkanmu”
“Yak !! apa apaan kau ni oppa,
hanya begitu saja kau marah, aku bukan anak kecil oppa. Kapan kau pulang ? tak
bisakah kau mengerti tentang perasaan dongsaeng cantikmu ini menderita disini
?”
“Hyosun-a, mungkin sedikit lebih
lama, disini perusahaan game ku maju pesat, oppa tak menyangka bisa sebagus
ini. Jika pulang oppa akan bawakan PSP terbaru untukmu. Otthe ?”
“Jinja ?? jangan berbohong, Oppa
aku ingin bertanya”
“Ne,”
“Apakah kau Kenal dengan Namja
yang bernama Choi Minho ?”
“Mwo ??!! Minho ? oppa rasa oppa
mengenalnya, tapi sulit untuk menceritakan nya hyosun-a, tunggu oppa kembali
ne. kau bersabarlah.”
“Neeeee, aku selalu bersabar
menunggu oleh olehmu, jangan ucapkan saranghae lagi jika kau masih mau
meninggalkanku”
“Hehehe, Mianhae,
Tapi..Saranghae” bip bip bip bip
Haiish Dia menjengkelkan tapi
bisa membiatku tertawa, engg apa maksudnya kalau kyuhyun oppa mengenalnya,
siapa dia*jeeeeeeng jeeenggg jjjeeeeng*
Aku pun menghubungi ke 4 oppa ku
yang lain untuk segera berkumpul di kafe wookie oppa.
Tak lama setelah itu aku pergi
menuju kesana. Tiba tiba..
CIIIITTT
“Yak ! kau hampir membuatku mati
jantungan namja ayam !” teriakku
“Hyosun-a~ bukankah telah
berjanji untuk bersikap sopan?” ucap namja didepanku
“Geurae, apa maumu Lee
Jinki-sshi ?” tanyaku lemah lembut “Aku hanya ingin mengantarmu saja, daripada
kau jalan kaki sendirian, otthe ?”
“Baiklah tukang ojek Lee, kita
berangkat sekarang” ucapku girang. “Aiissh bukan begini maksudku, terserahlah”
ucapnya pasrah
Sesampainya di kafe wookie
“Oppa~” teriakku kepada 4 oppaku
itu. “Yaaa Hyosun-a, kau ternyata sudah besar ne ? membawa namjachingu mu untuk
diperkenalkan ke kami. Haha” ujar hyukkie oppa
“Aigooo Hyukkie oppa, dia itu
bodyguard plus tukang ojekku sekarang” ujarku bercanda.
“Hei namja ayam, perkenalkan
dirimu sana” aku menarik onew oppa. “Ne. Annyeonghaseyo. Lee Jinki imnida.
Kalian bisa memanggilku onew saja” kata onew oppa.
“Nde, anyeong jinki-ya” ucap
wookie oppa.
Lihatlah, aku tak tau bgaimana
pikiran namja ayam didepanku ini, sudah jelas namanya LEE JINKI, dia menyuruh
kami memanggilnya ONEW, darimana jalan nya coba ??! haah entahlah, hanya dia
dan tuhanlah yang tahu.
“Emm Hyosun-a, waeyo ? mengapa
kau menyuruh kami berkumpul disini ?” sungmin oppa membuka pembicaraan
“daripada aku menyuruh kalian
berkumpul di padang rumput, terlihat seperti domba nantinya.” Ucapku datar.
“Aigo, Jinki-ya bisakah kau
mengajari sopan santun kepada yeojachingumu itu eoh ?” tanya donghae oppa
sekarang
“Mianhae hyung, aku sering mengajarinya tetapi dia mungkin pelupa dan sudah tua renta” dia menjawab seenak jidatnya.
Aku kira dia akan mencerca oppa
karena mengataiku sebagai yeojajingunya, ehh ternyata pertanyaan yang lain yang
dijawabnya.
“Ya ya ya apa katamu tadi ? kau
bilang aku tua renta eoh ? Bisa tutup mulutmu yang tak sopan itu jinki-sshi ?
seperti toa masjid, bahkan lebih parah dari itu mulutmu itu” gumamku namun
didengar olehnya.
“Ne, arraseo. Cepatlah katakana
kepada mereka hyoson-a” dia balik menyuruhku, seenaknya saja.
“Begini oppa, sebenarnya… aku
telah dijodohkan pada seorang namja” ucapku serius
DEG !
Tiba tiba suasana disana aneh,
keempat oppa ku serius sedangkan jinki aneh itu lebih banyak diam.
“Jadi aku meminta kalian untuk
mencari tahu siapa namja itu, apakah baik atau buruk.Jebal~ oppa, kumohon bantu
aku kali ini saja” ucapku
“Namanya Choi Minho,katanya dia
seorang pengusaha, tapi entah apa nama perusahaan nya, tak terkenal” aku member
penjelasan
“bisan membantuku ?” tanyaku
lagi dengan wajah memelas dan tangan menggenggam
“Siap boss” ucap mereka serentak
, kecuali onew oppa.
“eung, Onew oppa ?Gwaenchana?
kau sakit ?” aku melambaikan tangan di depan mukanya
“Anniyo Nyonya Cho, sebaiknya
jika sudah selesai kajja kita pulang sebelum gelap.” Ujarnya datar
Lihat lah, kalian bisa melihat
tingkah anehnya kan, tadi sangat gembira, sekarang sangat sedih. Apa itu yang
disebut berkepribadian ganda ?
Onew POV
DEG !
Aku tertegun mendengar perkataan
yang barusaja keluar dari bibir indah Hyosun. Dia barusaja mengatakan kalau dia
akan dijodohkan pada namja yang Bernama CHOI MINHO. Yang benar saja orang
seperti dia akan menikah dengan Hyosun. Sepertinya aku tahu apa motif
pernikahannya. Tak lain hanya akan memeras kekayaan Hyosun agar dia semakin
menjadi pengusaha.
“eung, Onew oppa ?Gwaenchana?
kau sakit ?” hyosun membuyarkan lamunanku
“Anniyo Nyonya Cho, sebaiknya
jika sudah selesai kajja kita pulang sebelum gelap.” Ujarnya datar
Tidak akan pernah kubiarkan
namja brengsek itu mendekati Hyosun. Akan ku korbankan demi apapun, bahkan
nyawa sekalipun
Tanpa sepengetahuan Hyosun aku
bertukaran nomor handphone dengan keempat hyung itu. Agas sewaktu waktu bisa ku
hubungi.
Lihat saja, Apa yang akan
terjadi nanti.
Onew POV End
“Baiklah sudah sampai, Neo !
kenapa masih melamun disini ? pergilah pulang dengan motor aneh mu ini, kenapa
knalpotnya seperti suara kuda yang hampir mati eoh ?” ujarku pada onew oppa.
“Tidakkah kau mau melepaskan
helm di kepalamu Nyonya Cho ? itu milikku, ingat itu!” ucapnya dengan ekspresi
datar.
“Aigoo, aku dipermalukan didepan
namja ini. Ehem.. Mianhae. Ini ku kembalikan. Gomawo” aku mengembalikan helm
yang ada dikepalaku tadi, secepat kilat yang cetar membahana dia pergi
meninggalkanku.
Hari telah malam, malam ini
sunyi sekali tak ada sesuatu apapun. Aku tak sabar besok melihat aksi 4 oppaku.
Haaaah~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi ini cerah, aku bermaksud
ingin ke taman untuk olahraga. Yasudah sebaiknya aku pergi sekarang sebelum
matahari semakin panas.
Perasaaanku tak enak saat
dijalan,
Trap Trap Trap
Kenapa suara kakiku ganda ? apa
ada orang yang mengikutiku ? setelah aku menghadap belakang, benar saja ada 2
orang berbadan tegap seperti bodyguard mengikutiku. Saat hendak berlari,
didepanku ada orang berpakaian begitu juga menghalangiku. Oke mereka mengajakku
berkelahi mungkin.
“Lepaskan Aku ! Jangan sentuh
aku atau kubuat kepala kalian bocor eoh ?” bentakku
“Mianhae nyonya, kami harus
membawa mu kepada boss, kami hanya menjalankan perintah” ucapnya
“Hah ? perintah ? persetan
dengan perintah, sekarang kumohon lepaskan aku” aku memohon
“Tidak bisa nyonya, silahkan
masuk ke mobil” diseretnya aku yang tengah meronta in kedalam mobil, perasaanku
takut sekali
Sesampainya disuatu tempat..
“Ini tuan” kata bodyguard botak
itu, aiish dia jelek sekali. “Hei ahjussi botak, kau pikir aku sebuah barang
yang gampang saja kau berikan pada orang lain?” tanyaku marah.
“Aigoo Aigoo Aigoo, Noona manis tidak
boleh marah marah ne ? kau harus menurut pada calon suami mu.” Hooo ternyata
yang bicara ini adalah namja kodok yang kemarin aku temui, rupanya kami sedang
berada di ruang bawah tanah miliknya.
“Aigoo juga ahjussi kodok jelek,
buruk sekali nasibku bisa bertemu denganmu hari ini” ucapku membantah “Ige
mwoya ? Membawaku diam diam kesini, apakah ini tanda dendammu akibat aku
menolak tunanganmu ahjussi gila eoh ?!” entah sejak kapan aku berani
membentaknya
“Baguslah jika kau sudah tau
itu, KAU HARUS JADI MILIKKU, apapun alasannya aku tak mau mendengarnya.” Dia
meninggikan suaranya, aku sedikit terkejut.
Dia kini beranjak dari kursi
peotnya itu, dia mendekat kearahku dan..
BUUKK ! Jatuh. Sebegitu pintarnyakah dia, Matanya
sudah sebesar buah semangka, masa kulit pisang itu saja tak dapat dilihat, ada
ada saja orang seperti dia.
“Bwahahahaha, Neo ! kau lucu
sekali Minho-sshi, lain kali aku akan membelikanmu kacamata akar berhati hati
jika berjalan, itupun jika kau tak mampu membelinya” tawaku pecah melihat pertunjukan
itu.
“DIAM KAU !” teriaknya marah.
“Beraninya kau menertawakan aku, kau pikir aku akan tunduk denganmu ? asal kau
tahu saja, kau itu yeoja lemah, tak tau diri, kau pikir aku menikahimu itu
tulus eoh ? Jangan harap. Itu hanya karna perusahaan yang akan diwarisi ke
dirimu.”
“jadi ? kau mau apa ? kau itu
yang lemah, tak tau diri, nappeun namja, namja kodok jelek, pergi saja kau
kelaut.”
“JANGAN MEMOTONG PEMBICARAANKU”
ucapnya kasar “Hei, Aku tak Tuli,Pabo ! aku masih dapat mendengarmu dengan
jelas, Jebal jangan berteriak !” ucapku tepat di depan mukanya.
“Aigo~ unik sekali, tapi kau
manis juga noona, bagaimana kalau kita mulai saja, otthe?” wajah mesumnya
diperlihatkan padaku.
Ingin sekali aku muntah berember
ember, “Apa maksudmu eoh ? Jangan
mendekat ! Sekali lagi kau maju, aku akan teriak, jangan pernah sentuh aku !
tanganmu sangat jorok wahai namja Kodok!” aku mundur beberapa langkah karena
dia maju terus.
Tetapi dia semakin mendekat dan
aku terbentur ke dinding yang ada disana. Aku takut jika keadaan seperti ini,
Aku memberanikan diri menamparnya
PLAAAKKK
“Rasakan, otthe ? belaian
tanganku lembut kan ? Masih mau menjadi suamiku eoh ?” tanyaku dengan muka
jahat(?)
“Waa, kau mengagumkan, baiklah
aku tak main main, segeralah terima tunanganku, sekarang kau jadi milikku,ne”
katanya lagi
Aku langsung didorong ke
dinding, kedua tangannya mengunci badanku, saat wajahnya mendekat tepat di
depan mukaku, aku takut. Tuhan, kumohon selamatkan aku
BRAKKK !
Itu suara pintu yang dibanting.
Aku terduduk sambil memejamkan mata, kejadian ini terulang lagi, hampir saja
dia akan mencelakakan ku dan tiba tiba ada orang yang menyelamatkanku, mataku
tertutup, Menangis, yaah saat dulu seperti ini juga aku hanya mendengar
perkelahian dan kali ini juga ada yang membawaku pergi,”oppa, aku takut, tolong
aku” ucapku lirih disela tangisan ku. sebelum benar benar pergi, kulihat
beberapa bercak darah dan pecahan kaca dimana mana. Ini yang paling tragis. Aku
takut dan trauma.
“Hyosun-a, gwaenchana ? apa kau
terluka ?” tanya namja yang membawaku lari. “Mwol gwaenchana ? tak bisakah kau
melihat keadaanku ? aku takut oppa, dimana matamu sekarang?” aku menangis di
dekapan namja itu.
“Chamkkaman, siapa kau ? dan
siapa yang berkelahi disana ?” tanyaku bingung karena sedari tadi mataku menangis
dan terpejam, pandanganku buram saat itu.
“Aku disini, bukankah aku
berjanji untuk menjagamu, tenanglah”ternyata itu onew oppa, dan yang berkelahi
itu adalah keempat oppa tampan dengan masing masing keahliannya.
Tak lama kemudian polisipun
dating untuk mengamankan minho si kodok itu. Syukurlah lebih awal datangnya.
“Uljima uljima hyosun-a~ jangan
menangis lagi, mereka sudah ditahan, kau tenanglah dan segera istirahat ne ?,
kau tau aku membenci orang yang menangis kan ?” apa apaan dia, disaat aku
menangispun dia masih mengejekku.
Dia tersenyum manis, sangaat
manis. Dia tersenyum menampakkan matanya seperti bulan sabit, senyuman itu ?
Mata itu ? aku rasa otakku akan mengingat sesuatu, tapi apa. Ada apa ini ?!
haah
~~~~~~~~~~~~
Setelah kejadian kemarin, mereka
semua menceritakan kejadian sebenarnya kepada polisi, ternyata onew oppa sudah
mendengar percakapan itu dan merekamnya sebagai bukti. Cerdas ne ??
Mereka juga menjelaskan semuanya
kepada ummaku. Ternyata si Kodok itu direktur perusahaan minuman keras illegal,
mereka menjual nya secara diam diam sehingga membuka ruang bawah tanah.
Dia ingin menikah denganku agar
perusahaanku nanti memberi uang ke perusahaannya dan lama kelamaan perusahaan
minuman keras itu berkembang. Sungguh licik akalnya
Mendengar itu, ummaku menangis
dan meminta maaf padaku. Aiish aku tidak mungkin menyalahkan umma dalam hal
ini. Setelah masalah itu selesai. Aku dan onew oppa pergi ke taman kota, aku
ingin menyegarkan pikiranku disana.
“Gomawo” ucapku
“Untuk apa ?” dia balik bertanya.
“Aiish Namja ayam, kau pernah
bilang harus berterimakasih jika sudah di tolong” aku mempoutkan bibirku.
“Oh, Ne, Cheonmaneyo. Bukankah
aku telah berjanji untuk menjagamu, jangan terlalu difikirkan” aku melihat
senyumnya yang tulus. Yak !! sejak kapan aku menyukainya, aku sepertinya
menceritakan nya terlalu berlebihan
“Hey kau, kenapa melamun, kau
apa kau akan membakarku ditengah terik matahari di taman ini ?” ucapku, aku
seperti udang rebus yang dipanggang.
“Hahah Mianhae hyosun-a, aku
lupa, kajja kita pulang sekarang.” Dia tertawa sambil mencubit hidungku.
“YAK JINKI-SSHI ! Bisakah kau
jauhkan tangan kotormu itu dari hidungku, Lihat ! hidungku merah jadinya. Aiish
Menyebalkan” gumamku kesal
“Yasudah sini, Wahai kau sakit
di hidung yeoja jelek, pergilah jangan kau ganggu dia karena dia akan marah dan
mukanya akan jelek, kumohon sakitnya pergi” Dia kemudian semacam membaca mantra
lalu dia taruh dua jari di bibirnya dan setelah itu menempelkan ke hidungku.
Aneh pikirku, kenapa dia
bertingkah lucu seperti ini. “Jinki-sshi, kau bukan dukun yang akan
mencelakakan aku kan ?” tanyaku mengejek
“Anniyo, itu hanya sedikit
mantra peredam sakit”
“Kau Gila”
“Tidak”
“Gila”
“Tidak”
“Gila”
“Baiklah Nyonya Cho, sudahi
pertengkaran ini, kajja pulang sekarang”
Sesampainya dirumah..
Saat aku tiba dirumah, telepon
rumahku bordering
“Yeoboseyo, Kyuhyun Oppa!”
teriakku
“……”
“Ne, Ne, aku tidak sedang baik
baik saja, ne akan kusampaikan ke Umma. Annyeong”
“……”
Diputuskan oleh kyu oppa,
“YESSSSSS ! Besok Oppa akan
pulang ke Korea, Umma~ besok Evil mesum itu akan pulang. Siapkan makanan enak
Ne” aku berteriak
“Mwo ??! Ahh senangnya kita
berkumpul, Besok Juga Appamu akan pulang Hyosun-a, kita akan berkumpul.” Ujar
umma sangat senang.
“Ne umma, bagaimana kalau besok
aku ke kantor appa saja, kita bawakan makanan, tapi aku saja yang mengantarnya
umma~ jebal~” ucapku memelas dan memperagakan aegyo.
“Aiisshh, kenapa aku mempunyai
anak yeppo seperti ini ne ?”ucapnya
sambil mengelus rambutku.
Haah umma, tak sadarkah kau
mempunyai anak yang sangat cantik bak bidadari ini ? kenapa baru menyadarinya
sekarang
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya.
“Ne umma, aku pergi mengantarkan
ini dulu ke kantor appa. Daah umma” aku melambaikan tangan
“Hati hati dijalankan Hyosun-a”
teriaknya
_Di kantor appa_
Haah sampai, untung aku yang
cantik ini masih mengingat jelas alamat kantor appa. Aku melangkah menuju ruang
kerja appa, langkah ku terhenti, aku mendengar sebuah percakapan disana.
Sebaiknya aku menguping saja, sekali sekali tidak apa kan
“Kerja Bagus Jinki-sshi, kali
ini kau sudah selesai menjalankan tugas, Gamsahamnida selama 2 tahun ini telah
menjadi pengawas anakku. Tugasmu telah selesai, Ini Ambillah uang yang telah
kita sepakati ini” ucap namja yang aku yakin adalah appaku Mwo ?? Siapa katanya
? JInki ? apakah onew oppa ?
“Ne Cho-sshi, tapi-“ kudengar
suara khas namja itu, hatiku panas sekarang. Serasanya sesak. “Sudahlah,
bukankah kau membutuhkan uang itu” ucap appaku memotong pembicaraan nya.
“Jinki –sshi ! Appa ! ige mwoya
? jelaskan padaku “ Bentakku tak tahan yang langsung membuka pintu kerja appa.
“Hyosun !” ucap mereka serentak
“Eooh jadi ini maksudmu dekat
denganku eoh ?” aku melempar kotak makanan ke lantai.
“Hyosun-a, tunggu ! biar aku
jelaskan dulu!” onew oppa mengejarku, tapi.. dulu aku adalah atlet lari asal
kalian tahu saja, aku lari sekuat tenaga meninggalkan mereka, aku menangis
entah apa yang aku tangisi. Pulang kerumah mendobrak pintu rumahku sendiri,
mengunci pintu kamarku
BLAMM !
Pintu kamarku tertutup sempurna,
biarkan saja ! apa peduli mereka denganku.
“Hyosun-a” aku mendengar suara
“Oppa !!!!” teriakku, cepat
sekali dia pulang ? kan barusaja kemarin menelponku ?
“ kenapa kau bisa masuk ? aku
tadi sudah menguncinya, dan kapan kau datang oppa ?” ujarku sambil berlari
memeluknya, itupun masih sesenggukan
“Haha, paboya, aku tadi masuk ke
kamarmu sebelum kau datang. Waa waa waa kenapa mukamu memerah ? kau menangis ?
gwaenchana ?” dia melepaskan pelukan dan melihat wajahku
“Mwol Gwaenchana !! Lihat aku
sedang menangis, bisakah kau membuka lebar matamu itu oppa, evil mesum !”
ucapku sambil menggembungkan pipi.
“Hahaha, yeppo. Waegurae ? kau
menangis gara gara siapa ? akan kuberi pelajaran padanya.” Ucapnya sok jago
“Yak ! oppa sudahlah aku tak mau
mengingatnya. Mana ?!” tanyaku sambil mengulurkan tangan ke arahnya
“Mwo ? apa maksudmu ?” tanyanya
bingung.
“Haiish lihatlah Cho
Kyuhyun-sshi, siapa yang tua renta dan pikun. Bukankah kau berjanji untuk
membelikan PSP baru untukku” aku mempoutkan bibirku.
“hahaha, Ne baiklah, aku tidak
melupakan nya untuk dongsaengku ini.ada di tasku”
“Hmm, nanti saja aku keluar,
tadi aku mengalami kejadian bodoh.”
“Yasudah, sekarang istirahatlah
saeng, saranghae” dia mencium puncak kepalaku
“Nado oppa, emm bisakah besok
kita ke Taman atau tempat hiburan. Aku bosan, aku rindu padamu dan akan
menceritakan semuanya padamu oppa evil jelek” ucapku
“ne, aku juga akan menceritakan
sesuatu padamu yeoja jelek” ucapnya tak mau kalah
Baru saja sampai, ingin rasanya
aku mencekik batang lehernya. Tadi dia menyebutku cantik, sekarang yeoja jelek.
Apa maksudnya ! untung dia oppa kesayanganklu, kalau tidak, sudah kuhabisi dia.
Kyu oppa pun keluar dari kamarku
dan menutup kembali pintunya, mataku memanas lagi, perasaan sesak itu datang
lagi saat aku mengingat kejadian di kantor appa itu.
Makan malam pun tiba~
Kami semua berkumpul, Umma,
Appa, Kyuhyun Oppa, dan aku duduk di meja makan, senangnya melihat seperti ini,
tapi sepertinya appa tidak mempermasalahkan kejadian tadi dan tidak mengungkit
kejadian tadi.
“Hyosun-a, Kyuhyun-a” ujar appa
“Ne appa” jawab kami serentak
“Bagaimana ? hukuman nya ?
menyenangkan” tanya appa tertawa
“Waahh kau tak tau appa, itu
sangat menyenangkan, appa tau ? aku ditinggal sendirian dirumah kemarin selama
2 bulan akibat anak jelekmu itu, aku sangat kesepian dan menyebalkan, aku tak
punya teman yeoja appa~ mereka sangat centil. Itu menjijikan” ucapku sedikit
pura pura marah
“Hahaha, Jinja ? lebih bagus kau
bisa mandiri dan bersikap ramah pada orang lain hyosun-a” ujar umma.
“Ya tapi tidak seperti itu” aku
menggembungkan pipiku lagi, mendengan ocehan mereka
“Tapi apakah kalian tahu kenapa
appa dan umma menghukum kalian sekarang ?”tanya appa
“Ne, kami tau, karena kami dulu
seenaknya dan tak pernah menghargai pekerjaan orang lain” ucapku sok serius
“Aigoo~ dongsaeng ku ini
ternyata sudah dewasa eoh ? menurutku appa dan umma menghukumku karena aku dulu
selalu meminta uang pada kalian tanpa berusaha” Kyuhyun oppa kali ini bicara
“Ne, arraseo, baguslah kalau
kalian sudah sadar, dan appa pikir sikap kalian telah berubah, ne ?”
“Ne appa, aku sekarang punya
perusahaan game yang maju pesat, jadi perusahaan appa itu nanti wariskan saja
ke Hyosun” kyuhyun oppa menyarankan
“Yak oppa ! Seenak jidatmu saja
bicara, aku masih sekolah sekarang, bagaimana mungkin sambil sekolah sambil
mengurusi perusahaan appa juga ! Tak punya otak eoh ?” aku membentaknya
“Hei Nyonya Hyosun, apakah kau
tuli eoh ? aku kan bilang nanti, bagaimana kau ini. Sebaiknya sekarang aku
antar kau ke dokter agar telingamu di periksa.otthe ?” dia berpura pura serius.
“AKU TAK TULI TUAN CHO !” aku
melayangkan evilsmirk andalanku.
“Hahahahahahaha senangnya
seperti ini” ucapk kami bersamaan.
Malam itu adalah malam yang
sangat menyenangkan bagiku
_Keesokah harinya_
Pagi ini ceraaah secerah hatiku
saat ini, sesuai janjiku pada si evil mesum jelek dan sebenarnya tampan itu
Lihatlah dia, lama sekali dia
berdandan, aku yang yeoja saja sudah setengah jam lebih awal darinya. Dandanan
ku simple, rambut kuncir kuda, celana jeans panjang dan hanya bedak tipis agar
tidak terlihat kering wajahku ini, dan memakai jaket merah, udara kelihatannya
dingin.
Saat dia keluar… Sigh~
Tampan~~~~ sejak kapan dia
terlihat tampan seperti ini.
Padahal dia hanya menggunakan
celana jeans putih, kaus oblong putih yang dibalut jaket kulit hitam yang
berbeda itu rambutnya, barusaja tadi malam rambutnya punya poni depan, tapi
sekarang rambutnya di keataskan menampakkan jidat indahnya.*rambut bonamana*
“Aigoo oppa, kau jelek sekali
hari ini” aku mengejeknya
“Ahh jinja ? padahal aku
berusaha setampan mungkin, guerae, aku akan menggantinya” dia berbalik akan
meninggalkanku.
“Yak oppa ! tidakkah kau lihat
wajahku ini ? aku hanya bercanda. Kau oppa tertampan yang kupunya” aku menarik
tangannya
“Ne ? Jinja ? kajja kita pergi
sekarang” dia langsung mengajakku keluar
“Oppa jika kau akan mengganti
baju lagi tadi, aku akan mati menunggumu, kau lama sekali seperti yeoja saja”
ujarku saat kami berjalan
“Hahaha, aku hanya ingin
terlihat tampan.” Dia tertawa
“Oppa, tidakkah kita terlihat
seperti orang yang berkencan”
Pletaakk ! WOW, tangan oppaku
mencium kepalaku, sempurna, aku melongo melihat wajah evilnya. Menyebalkan
“Yak oppa ! akukan hanya
bertanya. Appo”
“Mianhae, kau itu sembarangan
bicara, sudahlah kita sudah sampai”
“Yasudah, belikan aku ice cream
sana, kau kan banyak uang”
“Ne baiklah, tunggu disini,
jangan kemana mana ne?” dia seperti menasihati anak kecil agar duduk tenang.
“Ne, jangan lupa beli ayam
goreng juga ya!~” teriakku
Dengan senyum manisku aku duduk
diam dan memainkan PSP baruku, yaah aku membawanya. Tiba tiba seseorang
berbicara padaku.
“Sedang apa disini sendirian”
tanya seseorang yang kupastikan namja dari suara beratnya itu.
“Aku sedang duduk dan bermian
PSP, tidakkah kau lihat ?” tanyaku sambil tetap memainkan PSP ku.
Yaah jawabanku sedikit aneh,
orang gila saja tau kalau aku sedang duduk. Aku cukup berkonsentrasi dengan
permainan yang aku senangi, aku hanya mau kata ‘You Win’ yang ada di layar PSP
itu.
“Aigo, sebaiknya berbicara
menghadap ke orangnya saat berbicara agar sopan” ucapnya,
Apa apaan orang ini,
menasihatiku seenaknya, tidakkah dia tau permainan ini sangat seru, tapi aku
terlanjur marah dan menatapnya ‘YOU LOSE’ Lihat !!! gara gara melihat namja
itu, aku KALAH. Memalukan
Tapi saat aku melihatnya.
DEG ! jantungku seperti keluar
dari tubuhku.
Namja itu tersenyum
memperlihatkan matanya dan giginya yang menyengir itu. Sementara aku kaget dan
detak jatungku tak normal. Kau tau siapa dia ? Dia Onew oppa !!!
Hatiku serasa hancur melihatnya.
Senyuman itu, mata itu lagi, kepalaku sakit lagi !!!! Kumohon semoga aku
mengingat siapa yang bertingkah seperti ini
“Pergi !” ucapku “Sudahkah kau
puas mempermainkan perasaan seseorang ?!” bentakku
“Aku tak mau melihatmu lagi
oppa, Jebal, pergilah. Lagian tugasmu sudah selesai bukan !!!”
“Mianhae” ucapnya lirih.
senyumnya seketika hilang. Aku tak mau melihatnya. “Kau terlihat jelek, Namja
ayam mesum, hatiku sakit,” ucapku dan berlari meninggalkannya
ONEW POV
Aku bingung, sudah beberapa hari
ini aku terlihat seperti orang gila yang tak tau arah berjalan. Yasudah aku
putuskan untuk ketaman saja.
Waaah senyumku mengembang saat
tau siapa yang tengah duduk di taman itu. Hyosun, baiklah kali ini aku akan
pergi meminta maaf dengannya
“Sedang apa disini sendirian”
tanya ku padanya.
“Aku sedang duduk dan bermian
PSP, tidakkah kau lihat ?” dia ketus sekali, bahkan dia tidak melihatku
sedikitpun,’ternyata masih sedikit
kasar’ batinku
“Aigo, sebaiknya berbicara
menghadap ke orangnya saat berbicara agar sopan” aku kembali menegurnya agar
melihatku
Akhirnya dia melihatku, tapi
PSPnya berteriak keras ‘You Lose’ haha ingin sekali aku menertawakannya, namun
kutahan
Tapi saat dia melihatku, aku
tersenyum saja, kupikir dia lupa kejadiaan itu. Dan anggapanku SALAH BESAR. Dia
masih mengingatnya dengan berkata kasar juga membentakku. Kau pikir aku takut
denganmu Cho Hyosun ?
“Pergi !” ucapnya padaku “Sudahkah
kau puas mempermainkan perasaan seseorang ?!” bentaknya
“Aku tak mau melihatmu lagi
oppa, Jebal, pergilah. Lagian tugasmu sudah selesai bukan !!!”
“Mianhae” ucapku menunduk. Ku
buang senyumku yang tadi
“Kau terlihat jelek, Namja ayam mesum, hatiku
sakit,” dia lalu berlalu meninggalkanku
Apa ! aku belum saja menjelaskan
semuanya, dia sudah pergi, maafkan aku hyosun-a, aku tidak mau kejadian dulu
terulang lagi.
Aku berjanji akan memperbaiki
semuanya batinku
Onew Pov End
Aku berlari mencari Kyuhyun oppa
yang tadi membeli ice cream dan ayam, akhirnya ketemu.
“Oppa!!” aku menarik tangannya.
Dia reflek mendekapku
“Waeyo ? gwaencahana ? kau
kenapa ? ada apa hyosun, ceritalah” ucap oppaku
“Selalu bertanya seperti itu,
aku bertemu dia ! dia ! dia disana oppa” aku menunjuk tempatku ditinggalkan
oppa ku tadi
“Hyosun-a, harus berapa kali kau
menangis dalam sehari, mahal untuk membeli tissue sekarang ini. Siapa yang kau
maksud ?” tanya oppa ku terkekeh
“Hyosun !” teriak beberapa namja
“KYAAAAAA ! kenapa oppadeul ada
disini ?” aku kaget dan menyeka air mataku
“Aigoo Hyosun-a, ternyata kau
manja pada oppamu itu ya, kupikir kau wanita kuat” ucap namja gigi kelinci itu
Mereka, aku sedikit lupa,
keempat oppa yang menyelamatkanku waktu itu. Ternyata mereka dulu sudah
merencanakan agar aku berteman sama sungmin oppa, ryeowook oppa, eunhyuk oppa,
dan donghae oppa. Mereka adalah teman SMA kyuhyun oppa. Ahh mereka menceritakan
semuanya tentangku kepada kyuhyun oppa.
“Kyuhyun, tidakkah kau tau,yeoja
manja ini sangat sering menjahili kami, aku yakin pasti kau yang mengajarinya”
donghae oppa yang berbicara
“Ahh Hyung bisa saja, yeoja
jelek ini anak nakal pantas saja dia tidak mempunyai teman” kyuhyun oppa tak
membelaku malah menjathkanku di depan temanku
“Wookie oppa~ lihat, seharusnya
kau yang menjadi oppaku saja, Lihatlah kyu oppa samasekali tidak membelaku.
Maukah kau membelaku” aku memelas
“Anni” dia menjawab sambil
tertawa. Apa apaan mereka ini, aku seperti patung saja tak dianggap disini.
“Euungg bagaimana denganmu
hyukkie oppa, aku sangat sayang padamu, bagaimana kalau kita membeli ice cream
strawberry dan pisang nanti. Tapi kau membelaku kan” aku manja pada nya
“Ne, Kajja kita beli sekarang
saja, jika ice cream dan pisangnya sudah habis, aku tak membelamu lagi. Otthe
?” tanya namja yang tersenyum lebar menampakkan gummy smilenya. Ahh aku yakin
mereka hanya bergurau dan tak serius.
Akhirnya hari itu kami habiskan
bersama sama, kami menceritakan semua yang pernah kami alami.
“Eoh ? benarkah ? siapa namja
yang dibawanya ? apakah dia tampan seperti aku ?” tanya kyu oppa saat mendengan
wookie oppa menceritakan namja ayam itu.
“Sudah lah oppa, tidak penting.
Kajja kita pulang, nanti lagi sambung ceritanya. Ini sudah gelap.” Ucapku yang
langsung bad mood mendengarnya, untungnya dia mau mendengarkan dongsaengnya,
hahaha berhasil
“Arra arra, baiklah, Hyung kami
pulang dulu ne. Annyeong”
“Oppa, aku pulang ya. Annyeong”
“Annyeong Hyosun, Kyuhyun” ucapnya
serentak
Setelah itu sesampainya dirumah
aku segera menuju kamar, saat aku akan tidur aku melihat foto itu lagi,
langsung saja aku tanya pada umma di ruang TV.
“Umma, bolehkah aku bertanya “
“Ne chagi, wae ?”
“Apakah umma tau, dia siapa ?”
aku memberi foto itu
“Emm, sepertinya tau. Tapi
sedikit lupa. Dia adalah anak teman appamu. Kita dulu kan pernah tinggal di
Perancis dan bertetangga dengan nya, tidakkah kau ingat ?” ucapnya
“Hah ? benarkah ? aku tak ingat
sama sekali” ucapku datar
“Aigoo umma lupa kau dulu pernah
ada sedikit gangguan pengingatan akibat suatu kecelakaan”
“Bagaimana ceritanya” aku ingin
mendengarkannya dengan antusias
“Dulu kau sangat nakal dan tak
sopan, kau sangat memilih milih saat makan, bahkan saat makan pun kau harus
disuapi sementara kau sering berlari lari. Kau disuapi seorang pelayan, namun
kau berlari semakin jauh dan mendorong pelayan itu, kau berlari ke jalan raya
yang sangat ramai. Kata pelayan itu kau hendak menemui seorang di seberang
jalan. Namun kau tak melihat mobil yang melaju kencang kearahmu. Kau tertabrak,
kami saat itu telat menyelamatkan mu di tengah jalan. Saat diperiksa kau sempat
mengalami gegar otak. Ingatan mu yang dahulu terlupa. Untung kau mengingat
umma, appa, dan oppamu.” Umma menangis menceritakan nya
“Sudahlah umma, yang penting aku
sekarang masih bersama umma, lihat anak umma yang cantik dan pintar ini,” aku
berjalan seakan miss univers dan melambaikan tangan
“Hahaha chagi, iya, omma bangga
padamu.” Ucapnya
“Uljima umma, aku tak suka
melihat orang menangis, baiklah umma aku ingin tidur. Saranghae” aku mencium
kedua pipinya dan menuju kamarku.
“Nado chagi” dia mencium pucuk
kepalaku sekilas
Kemudian appa dan kyuhyun oppa
keluar dari kamar dengan seempak bertanya
“Ada apa ? kenapa menangis ?”
dia bertanya pada omma
“Sudahlah, kalian mau tau saja”
ujar umma.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
2 tahun kemudian~
2 tahun berlalu begitu cepat
karena aku punya keluarga yang sangat menyayangiku. Haha sekarang aku sudah
kuliah, aku memilih kuliah yang bisa menjadikanku pebisnis hebat karena aku
calon pewaris Perusahaan SM. Perusahaan Kyuhyun oppa akan ku kalahkan juga
nantinya. Senyumku mengembang saat mendapat telepon
Disana tertulis ‘Oppa Evil’
“Yeoboseyo, Ne oppa. Kau sudah
kembali dari China ? Ne, segeralah pulang, ditinggal seminggu saja aku sudah
rindu padamu.”
“Kau merindukanku ? Jinja ?
bukankah waktu itu kau bilang kau membenciku hyosun-a, dongsaeng oppa sering
sekali berbohong ne ?”
“Yak Neo Namja Evil ! aku masih
berbaik hati memujimu, sebenarnya kapan kita tak bertengkar lagi seperti kucing
dan anjing saja”
“Yak kau hyosun ! Yeoja mesum,
nappeun dongsaeng ! jangan berteriak, aku tak tuli eoh! Sudahlah tunggu saja
aku dirumah!”
Baiklah, jika dia berkata
seperti itu, aku mengikut saja. Aku dan umma mempersiapkan makan special
untuknya
TARAAAAA
“Siomay bumbu kacang” (?)
“Mwo ?? kau mau meracuniku eoh ?
dengan makanan seperti itu ? apa itu ?” tanya nya sedikit jijik
“Neo ! kau cerewet sekali,
cobalah dulu. Ini sangat enak” ucapku menyuapkan untuk nya
“Waah enak yah, kau hebat
hyosun-a, ini apa lagi ? sepertinya enak” ujarnya setelah makan siomay
Huuh dia meremehkan ku itu
siomay, dasar katro, aku juga membuatkannya beberapa gorengan, nasi goreng
juga. *emang di korea ada siomay ? kenapa nggak cireng, cimol, dll*
Sudahlah asalkan makanan itu
membuat kenyang, jadilah.
“Oppa setelah ini apakah kau
akan mengajakku jalan jalan, kan kau habis terima uang dari perusahaanmu
sendiri”
“Ne arraseo, kita beli hadiah
dulu untuk umma karena kedatanganku dan kita ke.. menurutmu kita ke tepi sungai
han atau seoul tower ?” tanyanya
“Aku pikir sebaiknya kita ke
seoul tower” jawabku
“Yes noona, I will bring you anywhere
you go” ucapnya dengan bahasa inggris belepotan itu.
“Aiisshh bahasa inggrismu parah
sekali, akan ku ajari lagi nanti. Arrachi ?”
“Yes Madam !”
“apa katamu ?”
“Madam”
“Dasar Nappeun Namja”
~~~~~~~~~~~~~~
Setelah mencari sesuatu yang
cocok untuk umma dan appa, kami segera pergi ke seoul tower. Menaranya tinggi
sekali. Disana aku bercerita pada oppa tentang seseorang yang aku temui 2 tahun
lalu, entah dimana dia sekarang, perasaan aneh itu masih ada. Simple ! karena
penasaran, tapi aku tak mau lagi berhubungan dengannya.
Dan kyuhyun oppa bercerita
tentang wanita yang ditemuinya saat dijepang. Sepertinya wanita itu telah
menarik hati oppa yang benar benar beku sekali dulu. Saat itu oppa hanya
menyayangiku, umma, dan appa, tidak ada wanita lain. Haah baguslah
“Apakah dia yeppo sepertiku oppa ? sehingga kau jatuh hati padanya. ?” aku menggodanya
“Tapi hyosun-a, aku tak tau dia
siapa yang aku tau dia juga berasal dari seoul dan namanya kebalikan nama mu
Park SunHyo ” ucapnya lirih.
“Oppa nasib kita sama” ucapku
“Hyosun-a, kau sakit ? kenapa
dingin begini ?”tanya nya
“Dimana mana kalau dingin Karena
cuacanya sangat dingin oppa” aku menjawab seenak jidatku
“Arraseo, hyosun-a, kita
berjanji kalau punya pasangan kau akan tetap menjadi dongsaeng jelek oppa ne?”
aiissh aku kedinginan masih saja diajak becanda
“Nde oppa pabo, aku akan tetap
sayang kau, umma, dan appa lebih. Kalian saja jangan meninggalkanku” ucapku
menjitak kepalanya.
“Ne, saranghae my little
dongsaeng” dia mencium puncak kepalaku
DEG !
2 orang memperhatikan mereka,
mereka lain arah, tapi memperhatikan kedua oppa dan dongsaengnya itu terlihat
mesra.
“Lee JINKI-SSHI” teriakku
“PARK SUNHYO” teriak oppaku
“KALIAN” teriak mereka serentak
Mereka lalu berlari meninggalkan
kami.
1detik…2detik…3detik…
“Sepertinya Kau tahu harus
berbuat apa” kami berucap serentak aku
segera berlari kea rah Yeoja yang bernama Park SunHyo itu. Sementara kyuhyun
oppa berlari mengejar Namja ayam yang berlawanan arah dengan ku.
“Eonnie, eonnie chamkkaman,
jebal berhentilah. Kau mau membuat kaki ku ini putus eoh ? mengejarmu ?”
teriakku padanya
“YAK ! PARK SUNHYO ! bisakah kau
berhenti.” Aku membentakknya tanpa memperdulikan panggilan eonnie ku padanya.
“Kenapa memanggilku ? apa
urusanmu padaku eoh ? dia namjachingu mu kan?” dia berbicara sedikit menitikkan
air mata
“Huuh dasar yeoja lemah, begini
dengarkan aku dulu. Eoniie kelinci”
“Jangan memanggil seenakmu saja”
ucapnya setelah selesai menangis
“Hahahah kau terlihat lucu,
pantas saja oppa menyukaimu”
“Mwo ? apa maksudmu ?”
“Kyu oppa telah banyak bercerita
denganmu, dia itu Oppaku pabo ! aku ini yeodongsaengnya. Dia sangat sayang dan
protective padaku, tak jarang dia memanjakanku di depan umum” aku menjelaskan
panjang lebar”
“Yak Kau….Siapa namamu ?”
“Kebalikan dari nama mu” ucapku
datar
“Yak kau Hyosun jangan
sembarangan mengataiku pabo, ne ? mianhae telah berburuk sangka padamu” dia
meminta maaf
“Arra, sekarang bertekuk
lututlah padaku” aku menyuruhnya
“MWO ? Andwee !” pekiknya
“Hahaha, aku hanya bercanda
eonnie kelinci. Sekarang pergilah menemui namja evil mesum itu. Dan bilang
SARANGHAE” aku berteriak seperti orang gila,
“Ne, gomawo hyosun-a”
“Cheonmaneyo eonnie” aku
memeluknya, dia seperti diriku, pantas oppa menyukainya.
_Di tempat Lain_
KYUHYUNPOV
“Yak yak yak ! Jinki-sshi. Jebal
berhentilah. Dengarkan penjelasanku ini dulu.”
“Sudahlah hyung, nan gwaenchana.
Mianhae telah mengganggumu sedang berpacaran dengan hyosun tadi” dia
membungkukkan badannya.
“yak ! kau namja ayam yang
diceritakan nya itu kan ? lihatlah tingkahmu ini. Kau tahu, dia itu
yeodongsaeng ku, aku ini oppanya. Aku sangat sayang dan telalu berlebihan
menjaganya, kami biasa sepeti itu sehingga banyak yang mengira kami berpacaran,
kalian salah paham. Paboya” kataku
“Mwo!! Kau oppanya ? kenapa dia
tidak pernah cerita ? Mianhae hyung. Maafkan aku. Tapi bisakah kau tidak
mengataiku bodoh seperti itu.” Tanya nya dengan senyum ayam nya, aissh matanya
indah dan senyumnya menawan. Pantas saja Hyosun menyukainya.
“Ya, karena kau tak berotak !”
aku menggodanya
“Mwo ? kau bahkan tidak tau
akulah yang mengajari dongsaengmu itu supaya nilai matematikanya tinggi 2 tahun
lalu eoh ?”
“Hahaha jadi kau menyukainya,
kau payah sekali tidak pernah mengungkapkan perasaanmu padanya.”
“itulah masalahnya hyung, aku
tak mau kejadian itu terulang lagi.” Tiba tiba sedih, raut wajahnya berubah
drastic
“Aiish Sudahlah aku tak mau
mendengar apapun, sekarang pergilah dan kejar Dia Namja Ayam ! Hwaiting” aku
menyemangatkan nya
“Jinja? Baiklah doakan ku
berhasih hyung.” Tanya nya
“Yak Aku ini mendukung mu ayam
!” ucapku.
Dia pun pergi
KYUHYUN POV End
Setelah dari acara bujuk
membujuk tersebut. Akhirnya aku dan kyuhyun oppa bertemu di tempat tadi lagi.
Aku melihat Namja Evil itu tersenyum sambil mengacungkan ibu jarinya. Apakah
itu tanda berhasil ?
Ya, tiba tiba Namja ayam sudah
berada di samping ku, apa apaan dia ini. Setelah aku berusaha 2 tahun
melupakannya, seenak jidatnya saja datang kembali dengan senyuman dan mata itu.
Dan Seenak dengkulnya juga dia menarikku ke suatu tempat disana.
Aku sudah tak perduli lagi
dengan Kyuhyun Oppa dan SunHyo eonnie itu.
Aku marah pada namja didepanku,
aku ungkapkan semua kemarahanku selama 2 tahun yang lalu.
“YAK KAU NAMJA AYAM KENAPA
KEMBALI KEHADAPANKU ? TAK PUASKAH KAU MEMBUAT AKU SAKIT ? APA KAU AKAN
MEMBUNUHKU PERLAHAN ?” aku berteriak
didepannya sadar akan tingkahku yang tak terkendali dia hanya menatapku
tersenyum
“PABO ! aku ini sedang marah,
dan kenapa kau tersenyum” aku bertanya, padahal air mata masih kutahan
“Arraseo, makanya aku berikan
waktu kau untuk marah dan menenangkan hatimu itu hyosun-a” dia malah menjawabku
lembut
“Tak ingatkah kau kejadian 2
tahun lalu ? kau dengan sengaja mendekatiku, selalu ada saat aku membutuhkan
seseorang, memberi ku ketenangan, selalu menyelamatkanku dalam keadaan bahaya .
Itu kau kerjakan hanya untuk UANG kan ? kau tak tulus berteman denganku !!
hanya karna uang ! pergilah ! padahal aku telah merasa bahagia punya oppa
sepertimu. Kau tau itu namja ayam !!” aku masih emosi
“Tidakkah kau tau oppa, aku
lelah selama 2 tahun ini berusaha melupakan kejadian itu, sakit setiap hari
untuk memikirkanmu. Disini oppa, sakit.bisakah kau rasakan itu eoh ??!” suaraku
melemah aku menunjuk dadanya melambangkan hatiku sakit disana.
“Tak sadarkah kau oppa,
perasaanku beda. Padahal aku berjanji untuk tidak menyayangi apapun kecuali
umma, appa, dan kyu oppaku. “ Aku menangis
“Lihat ! Kau membuatku menangis
dank au membuat aku menyatakan perasaanku padamu ! Haiissh memalukan untuk
yeoja secantik aku melakukan ini oppa, jebal~ pergilah jika kau hanya ingin
menyakitiku lagi” aku mendorongnya.
“Sudah mengocehnya eum ? Bisakah
gantian kita mengoceh disini hyosun-a?” ucapnya tenang
“ne, silahkan” ucapku dengan
menggembungkan pipi serta mengangguk keras.
“Kau, hanya mengingat apa yang
terjadi 2 tahun lalu, kau tau bagaimana perasaanku saat kau mengatakan ucapan
kasarmu padaku bertahun tahun lalu eoh ?
Oh iya, kau pasti tak mengingatnya. Itu terjadi sebelum sikapmu ini berubah
pada orang lain” ucapnya sambil bercerita tentang diriku dulu.
FLASHBACK
Onew POV
Aku adalah namja yang tinggal di perancis karena appaku mengurusi
perusahaannya di sini, untunglah aku punya teman dari keluarga Cho. Aku bermain
dengan Cho Hyosun, anak puteri dari tuan Cho, dia juga berasal dari Seoul, kami
tetanggaan disini makanya aku sering pergi menemuinya. Sekarang kami berumur 12
tahun, aku lebih tua 2 bulan dari hyosun, tapi yeoja cantik itu tak mau memanggilku
oppa, dia memang nakal, sangat nakal, aku yang namja saja kalah.
“Hyosun-a, kajja kita pergi bermain, kau tidak sibuk kan eung ?”.
“Mwo ? Neo ? jika yang kau sebut bermain itu di perpustakaan, akan
kupatahkan lehermu. Itu namanya bukan bermain pabo, itu namanya membaca buku
yang membosankan !”
Yaah, hyosun kurang suka membaca buku, entah apa sebabnya kami sama
sama anak dari seorang Presdir perusahaan tapi dia manja sekali. Selalu tidak
sopan dengan orang, selalu menyuruh orang, tapi itu yang membuat aku tertarik
padanya. Aku menyukainya
“Geurae, jadi kau mau main apa ? dimana ? aku akan mengikutimu
kemanasaja kau akan bermain. Aku akan selalu menjagamu” ucapku bak pangeran
berkuda putih.
“Yak hentikan kata katamu itu, aku mual mendengarnya, katakana saja apa
maumu sekarang namja ayam” ujarnya angkuh
Haah sabar sabar, beginilah dia selalu mencela orang. Dia menyebutku
ayam entah apa sebabnya,
“Aku tunggu kau di taman nanti sore, Ne ?” ucapku dengan senyum manis
memperlihatkan mata bulan sabitku ini.
“Sudah ? segitu saja ? Ne, aku akan pergi. Jika kau terlambat saat aku
disana, kupastikan besok kakimu luka “ ujarnya
“ne”
Sorenya ditaman Aku sudah rapi dan wangi sekali, yaiyalah mandi dulu
sebelum perginya. Tak lama kemudian kulihat seorang yeoja cantik menemuiku.
“Omo~ Hyosun-a, kau kah itu” aku bertanya tanpa mengedipkan mata
“yak kau namja ayam ! apa maumu kenapa menyuruhku kesini. Penting atau
tidak !” datang datang saja sudah marah, benar benar tidak sopan
“Begini, Sudah lama aku akan mengatakan ini. Hyosun-a, aku menyukaimu.
Maukah kau menjadi yeojachingu ku ?” ucapku gugup sambil menyerahkan Bunga dan
cokelat yang aku bawa. Tapi tahukah kau jawabannya.
“Neo ? Beraninya kau menyatakan perasaan mu padaku ! kau fikir kau
sudah Tampan ? coba kau berkaca dan ngaca depan sana. Wajahmu seperti ayam.”
Dengan kasar dia menolakku begitu saja
“tapi Hyosun-a, aku-“ ucapku “Sudahlah, ambil saja bunga dan cokelat
itu, aku banyak dirumah” dia berlari meninggalkan ku. Kau pasti tau bagaimana
perasaan mu jika di posisiku.
“Hyosun, kau sangat tidak sopan” ucapku, namun aku tak menyerah.
Keesokan harinya dengan sikap
biasa saja, padahal hatiku sangat hancur.
“Engg Hyosun-a, bisakah nanti kau menemaniku membeli buku ?” aku
bertanya pelan takut dimarahi.
“Ne, aku bisa ! kau harus mentraktirku arrachi ?” aku senang
mendengarnya
“Jinja ? baiklah aku tunggu jam 3 di persimpangan”
Sorenya~
Omo~ aku lupa memberi tahu bahwa hyosun itu makan masih disuapin, dia
sangat nakal saat makan berlari kesana
kemari membuat pelayan nya itu kesusahan. Akupun lupa bahwa jam 3 adalah jam
makan nya, tapi biarkanlah.
Onew POV End
Normal POV
“Aigoo nyonya muda jangan berlari lari terus, sini makan dulu. Saya
lelah nyonya muda” ucap pelayan itu.
“Ahjumma, siapa yang menyuruhmu bekerja pada appaku jika kau tak mau
mengurusku eoh ? pergilah dan jadi gelandangan disana jika lelah mengurusku.”
Ucap yeoja itu.
“Geurae, tapi jangan berlari di jalanan” ucap ahjumma itu sambil
berlari mengejar tuan mudanya.karena khawatir rumah yang dekat dengan jalan raya
itu.
“Omo, aku lupa ahjumma, aku ada janji jam 3 menemui temanku diseberang
sana. Daaaah~” saat dia melambaikan tangan dan melewati jalan itu. Yeoja itu
tak melihat jalanan yang ramai dan…
CIIITTTTTT BRAAAAAKKKK !!!
Terjadi kecelakaan tragis di
jalan itu. Yeoja tadi terlempar jauh dari tempat kecelakaan itu.
Onew POV
Aku lelah menunggu di tepi jalanan ini, tapi senyumku terkembang saat
melihat orang yang ku tunggu akan menyebrang sambil meambaikan tangan pada
pelayannya, tapi lihat. Dia tak tau jalanan yang ramai saat dia menyebrang
dan..
CIIITTTTTT BRAAAAAKKKK !!!
Dia tertabrak sebuah mobil ang melaju kencang dari arah kanan. Dia
terlempar jauh.
Sontak aku berteriak dan berlari kearahnya.
“HYOSUN-A !! Irreona, palli irreona hyosun, jebal, gwaenchanayo. Hyosun
kau mendengarku kan ?” aku menangis melihatnya seperti ini, tak lama kemudian
ambulance itu datang membawanya ke rumah sakit terdekat darah itu masih ada di
tanganku.
Tuhan Kumohon Selamatkan dia bagaimanapun caranya
Dirumah sakit
Keluarga Cho sudah berkumpul dan saling cemas menanti kabar uisa yang
ada di dalam. Setelah seorang dokter keluar. Appa hyosun bertanya pada uisa
itu.
“Uisa, bagaimana keadaan anak saya, ? dia selamat kan ? Uisa jawab”
appa hyosun mengguncang tubug uisa itu
“ne, tapi dia dalam keadaan koma, otaknya terbentur keras, kemungkinan
dia tidak bisa mengingat kejadian masa lalu. Kalian ini darimana ?” tanya uisa
itu
“Asal kami dari Seoul” Ucapnya,
“Baiklah, sebaiknya kalian pulang kesana agar ingatannya pulih jika
melihat tempat kelahirannya” jawab uisa itu dan mendapat anggukan keras dari
tuan Cho.
“Mwo ?? Kalian akan pergi ? Aku ikut ya ahjumma, aku mau menemani
hyosun disana, jebal” aku memohon pada nyonya Cho, aku tak mau kehilangan orang
yang aku sayangi selain keluargaku
“Anniyo, tidakbisa jinki-ya, kami hanya sebentar. Nanti kami juga akan
pulang ke sini lagi” ahjumma itu membelaiku aku tau ini hanya akal akalan
mereka, aku tidak terlalu bodoh. Yasudah segera aku pulang mengambil sebuah
foto berbingkai disana ada aku dan hyosun.
“Ahjumma, aku titip ini untuk Hyosun, hikkss bilang kalau aku sangat
merindukannya hikkss hiikks” Aku memang lemah, begini saja aku menangis, aku
lebih benci lagi orang itu menagis gara gara aku.
Setelah keluarga Cho itu pergi ke Seoul, hari hariku sepi.
Beberapa tahun kemudian aku memutuskan pergi ke Seoul bersama Ummaku
disana.
Disana kami hanya tinggal bersama pembantu keluarga yang aku bawa dari
perancis. Aku meninggalkan appaku disana mengurusi perusahaannya.
Setelah beberapa tahun disini aku sebaiknya harus mencari Hyosun,
tetapi bagaimana dengan Umma ku ? ummaku sakit parah dan harus dirawat. Yasudah
dengan identitas yang dilupakan keluarga Cho, aku pergi ke perusahaan tuan Cho
karena aku dengar dia mencari mata mata yang disuruh mengawasi kedua anak yang
sedang dihukumnya itu. Aku tak menyia nyiakan kesempatan itu. Benar saja, itu
Hyosun
Dia semakin cantik, setelah 2 Tahun mengikutinya menjadi penjaganya.
Aku ketahuan karena waktu itu aku terlalu dekat dengannya. Yasudah aku masuk
sekolah yang sama dengan nya dan mengajarkan arti sikap sopan santun. Aku tulus
menjadi penjaganya, namun aku juga butuh uang itu untuk berobat ummaku.
Semakin hari semakin dekat dan pada saat seharusnya kebahagiaan, malah
hancur. Karena dia mendengar aku bekerja pada appanya hanya karena dibayar, aku
berusaha mengejarnya namun dia tak memperdulikanku, setelah mendapat Uang itu
aku segera mengobati umma, syukurlah ummaku sudah sehat dan kami kembali ke
perancis, aku belajar menjadi Direktur perusahaan disana untuk melanjutkan
Perusahaan Appaku yang ada di Korea, baiklah aku kembali lagi kesini dan Aku
mencarinya tetapi menemuinya dengan seorang namja yang dari dulu tak aku
ketahui itu adalah oppanya, bodoh sekali aku ini. Dan inilah akhirnya”
ONEW POV END
FLASHBACK END
“Mianhae, Mianhae, aku punya
alasan untuk menerima pekerjaan dari appamu. Kau tidak marah sekarang eoh ?”
tanya namja ayam itu padaku lagi
“Aww, appo. Kepalaku sakit
mengingatnya, gomawo telah mengingatkan tentang foto itu. Selama ini aku
penasaran dengan foto yang ada di kamarku, aku juga berusaha mengingat siapa
yang tersenyum menampakkan mata bulan sabitnya itu padaku. Jinki –sshi. Aku
membencimu untuk beberapa tahun
terakhir”ucapku lirih
“Jadi aku pernah hilang ingatan
eoh ?” tanyaku sedikit memiringkan kepalaku bingung
“Ne” jawabnya
“Aiiishh untung saja aku tak
gila. Jika aku kecelakaan lagi, itu mungkin saja menjadi gila. Bwahahah” tawaku
pada diri sendiri
“ANDWEEE, aku telah berjanji
untuk menjagamu.” Yaampun, tuhan jangan beri aku tuli mendadak karena namja
ayam ini berteriak di depan telingaku.
“Oppa ! Aku tak mau tuli
seketika akibat suaramu itu” ucapku menutup telinga
“Geurae, Nyonya Cho Hyosun,
maukah kau menjadi yeojachingu ku ? kurasa aku tak mau menerima penolakan kasar
kali ini karena aku berhasil mengubah sikapmu kali ini?” dia tiba tiba
menatapku
Bisakah aku terbang sekarang ?
Mata indahnya, iris cokelatnya lagi, tapi aku membenci dia memanggilku nyonya.
Panggilan macam apa itu, padahal seharusnya ini romantis tapi malah
menyebalkan. Tapi aku tak mau kehilangannya untuk kedua kalinya, sangat
menyiksa *haaah lebay*
“Hey kau ! jangan pasang tampang
mesummu itu. Jawaban ku Tidak !” aku membentaknya lalu berjalan seenak jidatku.
Haha
“Mwo ?!” dia tertunduk tak
percaya
Aku membalikkan badanku. “YAK
KAU JINKI- sshi ! Tidak ada pengorbanan sekali kalau kau mau jadi namjachingu
ku ! tak maukah kau mengejar yeoja cantik sepertiku eoh ?” aku bertanya sambil
menggembungkan pipiku. Apakah aku beraegyo sekarang. Ah entah lah.
“Hah ? Yang benar ? kau mau
menjadi yeojachigu ku ?? Gomawo Hyosun-a, saranghae” ucapnya
“Nado namja jelek.saranghae” aku
mencubit hidung mancungnya. Aku ingat, dialah yang memberi senyuman ini
dulunya. Hahaha Hyosun cantik sekarang punya Pangeran Ayam Ganteng looh week :p
Dia sekarang mendekat kearahku,
eiitss apa apaan ini, kuharap ini tidak mungkin terjadi dan karena terlalu
takut, aku memejamkan mataku. Tidak ada apa apa yang ada hanya mukanya tepat
didepan mukaku
“Jangan mesum begitu Hyosun-a,
aku akan menjagamu, dan kehormatanmu” ucapnya sambil mencium forehead ku, Waaahhhh
pandai sekali dia berkata kata, jadi penyair saja kau jang. Pergi saja !! dasar
Onew Sangtae
“Yaps ! itu bagus, asal kau tau
saja, aku tak berbakat dalam hal wajah mesum seperti dirimu itu. !!”
Malam ini indah seindah hidupku
saat ini*haseeeek*
Yasudah saat pulang kerumah, aku
segera beristirahat dan memikirkan hari esok bersama onew oppa tercinta~
_Keesokan Harinya_
“Hyosun-a~ palliwa irreona”
suara umma membangunkanku
“Ne umma, chamkkamanyeo” aku
menggeliat,bangun tidur kemudian mandi tidak lupa menggosok gigi habis mandi kutolong ibu
haaah sudah itu hanya sebuah lagu.
Saat sarapan, karena hari ini
hari libur Aku akan mengenalkan Onew oppa kepada appaku
TING TONG
Itu dia dating, batinku. Eh ?
kenapa apa SunHyo eonnie juga ?
“Annyeonghaseo ahjussi, ahjumma”
ucap mereka serentak
“NEO ! kau kan yang-“ appaku kaget melihat onew oppa
“Ne ahjussi, aku dulu belum
sempat mengenalkan diriku seutuhnya. Aku adalah Lee Jinki yang dulu anak dari
teman ahjussi yang di Perancis itu, apakah kau masih ingat ?” tanya onew oppa
“Ne, sangat ingat, kau yang
memohon kami untuk membawamu ke korea saat hyosun kecelakaan kan”
“Ne ahjussi, aku malu
mengingatnya” dia nyengir kuda saja, Jelek pikirku
“Jadi sebenarnya aku menyukai
anak ahjusshi yang jelek ini, otthe ?” kenapa pertanyaannya menyebalkan
“Ne, baiklah. Jadi bagaimana
kabar appa dan umma mu di Perancis ?” tanya appaku sok akrab
“Makanya mereka mengirimku
kesini untuk melanjutkan perusahaan yang appa buka baru baru ini di Korea,
Mohon kerjasamanya” dia sambil membungkuk.
“Baiklah, engg dan Neo ? nuguya
?” tanya appa pada Eonni. Aku semprot saja
“Dia adalah yeoja cantik namun
gila yang mau dan tertarik bahkan mencintai Oppa Evil dan mesum itu” tunjukku
pada kyu oppa. “Namanya Park SunHyo” ujarku lagi
“Aigoo~ neomu aremdawo SunHyo-a.”
umma berucap, aku lalu memotongnya
“Siapa yang lebih cantik ? aku
atau SunHyo eonnie?” tanyaku bercanda
“Hyosun/SunHyo” kyu oppa dan
onew oppa sama sama menyebut nya. Haha lucu sekali
Ternyata kedatangan eonnie ingin
membahas acara pernikahannya dengan kyuhyun oppa, tak kusangka akan secepat
ini. Kamipun berbincang bincang seperti keluarga besar
2 Bulan kemudian~
Acara itu tiba. Dimana Kyuhyun
oppa dan SunHyo eonnie menikah. Acaranya sangat besar, taulah kami ini keluarga
apa kan~ haha
“Yeppo~” ucapku kagum melihat
sunhyo eonni
“Hyosun-a, kau yang tercantik. Nanti
kau juga akan seperti itu dan bersanding denganku. Kita akan hidup bahagia
selamanya. Seperti cerita pangeran tampan dan puteri cantik. Otthe ?” ucap
namja disampingku
PLEETAAAAKKK
“Yak ! Lee JinKi-sshi. Bisakah kau
hapus khayalan burukmu itu ?! ini acara pernikahan bukan acara imajinasi gila
dan konyolmu itu” ucapku sambil memberikan belaian halus ke kepala namja ayam
ini.
“Aww appo. Bisakah kau lembut
padaku hyosun-a?” tanya nya dengan mempoutkan bibirnya, oke aku terima
tawarannya
“Baiklah sini, Wahai kau sakit
di kepala namja jelek, pergilah jangan kau ganggu dia karena dia akan kesakitan
dan mukanya akan jelek, kumohon sakitnya pergi” akupun kemudian semacam membaca mantra lalu ku taruh
dua jari di bibirku dan setelah itu menempelkan ke kepalanya
“Otthe ? sudah hilang kan?”
tanyaku dengan senyum sumringah
“kau hanya mencontohku saja
nyonya CHO,”ucapnya dengan evilsmirk nya.
“Hahahaha, aku juga berharap
kita happy ending nantinya, Namja jelek. Haengbokkie~”
“Nado Chagi~”
“Yakk !! apa yang barusan kau katakana
? aku jijik mendengarnya oppa, jebal~ jangan memanggilku seperti itu” aku
memohon, aku tak seuka dipanggil seperti itu selain umma, appa, dan oppaku. Ternyata
dia semakin jadi memanggilku. Ingin kupatahkan batang lehernya.
“Chagiya~”
“Andwe !!!”
“Chagiya~”
“Oppa Jebal~ Stop it, Okay ?”
“Yes Madam, hahaha”
Akhirnya kami berlari lari di
taman tak jelas, bergandengan tangan seperti teletubies saja.
Pyuhngsaeng gyuhte isseulge (I do) Nuhl saranghaneun guhl (I do)
Nungwa biga wado akkyuhjumyuhnsuh (I do) nuhreul jikyuhjulge (I do)
Himdeulgo uhryuhwuhdo (I do) Neul naega isseulgge (I do)
Woori hamggehaneun manheun nal dongan (I do) Maeil gamsahalge (My love)
Nungwa biga wado akkyuhjumyuhnsuh (I do) nuhreul jikyuhjulge (I do)
Himdeulgo uhryuhwuhdo (I do) Neul naega isseulgge (I do)
Woori hamggehaneun manheun nal dongan (I do) Maeil gamsahalge (My love)
Nawa gyuhrhonhaejullae? I do
END
Komentarnya please,
fanfic pertama masalah nya~ Jebal~, Gomawo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar